TUGAS 3 PSIKOLOGI INDUSTRI (ADBI4410)

 



TUGAS 3 :

Studi Kasus: Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja di Perusahaan JKL di Indonesia

 Latar Belakang Perusahaan:

Perusahaan JKL adalah perusahaan manufaktur yang beroperasi di Indonesia. Perusahaan ini memiliki sejumlah divisi, termasuk produksi, pemasaran, dan penelitian dan pengembangan. Karena kompetisi yang ketat dalam industri ini, perusahaan ini sadar akan pentingnya memiliki kepemimpinan yang kuat dan karyawan yang puas.

 Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja:

Gaya Kepemimpinan:

Perusahaan JKL menerapkan gaya kepemimpinan demokratis di mana ide dan masukan dari karyawan diterima dengan baik. Ini menciptakan iklim kerja yang kolaboratif dan berdaya.

 Partisipasi Karyawan:

Perusahaan mendorong partisipasi aktif karyawan dalam pengambilan keputusan dan memberikan mereka tanggung jawab lebih besar dalam proyek-proyek.

 Dukungan dan Penghargaan:

Manajer di perusahaan ini secara teratur memberikan penghargaan dan pengakuan kepada karyawan yang berprestasi, baik dalam bentuk materi maupun non-materi.

 Fleksibilitas dan Keseimbangan Kerja:

Perusahaan ini memberikan fleksibilitas dalam jam kerja dan mendorong keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

 Pengembangan Karir:

Perusahaan memiliki program pengembangan karir yang membantu karyawan untuk merencanakan dan mencapai tujuan karir mereka.

 

PERTANYAAN

Jelaskan bagaimana gaya kepemimpinan dan praktik-praktik kepuasan kerja di Perusahaan JKL berdampak pada kinerja dan budaya kerja organisasi !


PENYELESAIAN TUGAS  :

Menurut Robbins dan Judge (2015:249) pemimpin adalah orang yang mempunyai tugas untuk mengarahkan dan membimbing bawahan dan mampu memperoleh dukungan bawahan sehingga dapat menggerakkan bawahan ke arah pencapaian tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau tujuan yang ditetapkan.

Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan mempengaruhi kondisi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan yang dapat mengakibatkan peningkatan kinerja dan sebaliknya dapat menyebabkan penurunan kinerja, jika penerapannya tidak disesuaikan dengan kondisi perilaku kerja dari para anggota organisasi.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan pola asumsi dasar yang dianggap sah dan yang diajarkan kepada anggota baru sebagai cara untuk memahami, berpikir dan merasakan sebagai bagian dari organisasi.

Budaya organisasi mengacu pada sistem bersama, makna bersama oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi dari organisasi lain.  Budaya organisasi adalah sistem nilai, keyakinan dan perilaku bersama antar karyawan. Budaya organisasi adalah semua keyakinan, perasaan, perilaku dan simbol-simbol yang mencirikan suatu organisasi. Secara lebih spesifik budaya organisasi dirumuskan sebagai saling berbagi pandangan, cita-cita, keyakinan, perasaan, prinsip-prinsip, harapan, sikap, norma dan nilai-nilai dari semua anggota organisasi.

Hasil Penelitian menggambarkan  pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja :

(1) Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik gaya kepemimpinan maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang diperoleh karyawan.  

(2) Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik budaya organisasi maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang diperoleh karyawan.

 

Berdasarkan hasil maka untuk meningkatkan kepuasan kerja, maka harus memperhatikan variabel gaya kepemimpinan dan variabel budaya organisasi. Hal ini menunjukkan jika gaya kepemimpinan dirasakan karyawan baik dan budaya organiasasi yang baik pula, maka akan menciptakan kepuasan kerja pada karyawan, serta untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang perlu diperhatikan yaitu pemimpin harus memberikan arahan kepada karyawan agar karyawan dapat bekerja dengan optimal, sehingga kinerja karyawan meningkat, hubungan yang terjalin antara pimpinan dengan karyawan perlu ditingkatkan agar terciptanya kepuasan kerja pada karyawan dan pimpinan perlu memberi kebebasan kepada karyawan untuk mengutarakan pendapatnya, maka akan terciptanya kepuasan kerja pada karyawan.

 

Seorang pemimpin harus mampu mengayomi dan memberi arahan kepada bawahannya untuk menjalankan jobdes sesuai dengan tujuan perusahaan. Pemimpin yang mampu mengayomi adalah pemimpin yang mampu mendengar saran dan masukan dari karyawannya terkait dalam upaya kemajuan perusahaan. Karyawan harus diberikan hak yang sama dalam menyampaikan pendapatnya, keluahan-keluhan dan permasalahan yang dihadapi dalam bekerja, sehingga karyawan akan merasa nyaman dan tingkat kepuasan kerja karyawan juga akan meningkat. Peningkatan kepuasan karyawan dalam bekerja dapat memicu kinerja yang lebih baik dan lebih efisien

  

 

SUMBER MENJAWAB :

- Psikologi Industri dan Organisasi; Irma Adnan; ADBI4410; Universitas Terbuka; Cetakan Kedua

https://osf.io/d6brj/download/?format=pdf#:~:text=Perilaku%20pemimpin%20merupakan%20salah%20satu,terhadap%20kepuasan%20kerja%20para%20pegawai.