TUGAS 1 PSIKOLOGI INDUSTRI (ADBI4410)

 


TUGAS 1 :

1. Studi Kasus: Proses Seleksi Karyawan di Perusahaan ABC di Indonesia

 Latar Belakang Perusahaan

Perusahaan ABC adalah perusahaan teknologi yang berkembang pesat di Indonesia. Perusahaan ini memiliki berbagai divisi, termasuk riset dan pengembangan, pemasaran, produksi, dan manajemen produk. Karena pertumbuhan yang cepat, perusahaan ini sering kali harus merekrut karyawan baru untuk mengisi berbagai posisi.

 Langkah-langkah Proses Seleksi:

1. Analisis Jabatan:

Langkah pertama dalam seleksi karyawan adalah memahami jabatan yang akan diisi. Analisis jabatan membantu dalam menyusun profil jabatan yang jelas dan kriteria yang dibutuhkan.

 2. Pengumuman Lowongan:

Perusahaan ABC mengumumkan lowongan melalui berbagai platform, seperti situs web perusahaan, portal karir, dan media sosial.

 3. Pengumpulan Aplikasi:

Calon karyawan mengirimkan aplikasi, termasuk resume dan surat lamaran, kepada perusahaan. Proses ini biasanya dilakukan secara online.

4. Seleksi Awal:

Tim HR melakukan seleksi awal berdasarkan resume dan surat lamaran. Kandidat yang memenuhi kriteria awal dipanggil untuk tahap selanjutnya.

 5. Wawancara:

Calon karyawan yang lolos seleksi awal diundang untuk wawancara. Wawancara dapat melibatkan berbagai pihak, termasuk tim HR, manajer divisi terkait, dan mungkin sesama anggota tim.

 6. Tes Kemampuan:

Beberapa jabatan mungkin memerlukan tes kemampuan, seperti tes teknis atau pengetahuan umum terkait bidang industri perusahaan.

 7. Assessment Center:

Perusahaan ABC menggunakan assessment center untuk jabatan-jabatan kunci. Ini melibatkan simulasi situasi kerja yang membantu menilai keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan kemampuan berpikir.

 8. Pemeriksaan Referensi:

Calon karyawan yang potensial akan melalui pemeriksaan referensi untuk memverifikasi informasi yang diberikan.

 9. Penawaran Kerja: Jika calon karyawan berhasil melewati semua tahap seleksi, mereka akan diberikan penawaran kerja resmi.

 

Pertanyaan:

1. Mengapa proses seleksi karyawan yang efektif sangat penting bagi keberhasilan organisasi. Bagaimana proses ini dapat membantu memitigasi risiko perekrutan karyawan yang tidak cocok?

 2. Jelaskan bagaimana pemahaman tentang proses seleksi karyawan berkontribusi pada kemampuan seorang profesional administrasi bisnis dalam membangun tim yang kuat dan berkinerja tinggi!

3. Bagaimana perusahaan ABC mengintegrasikan berbagai metode seleksi, seperti wawancara, tes kemampuan, dan assessment center, untuk memilih karyawan terbaik?


PENYELESAIAN TUGAS  :

JAWABAN PERTANYAAN SOAL 1 :

Proses seleksi sangat diperhatikan oleh perusahaan, karena seleksi adalah tahapan yang cukup vital untuk memperoleh calon karyawan yang unggul atau berkualitas serta profesional di bidangnya (Abdullah 2017). Hal-hal yang biasa diperhatikan perusahaan dalam menyelenggarakan proses seleksi antara lain:

Pertama; Perusahaan terlebih dahulu melakukan perencanaan atau peramalan kebutuhan karyawan di perusahaan agar nantinya jumlah karyawan yang diseleksi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan perusahaan.

Kedua; Perusahaan memperhatikan dengan sungguh-sungguh kemampuan intekektual dan kemampuan psikis dari masing-masing pelamar, yang mana hal ini dapat dilihat dari hasil tes tulis dan tes psikologi para pelamar. Proses seleksi karyawan yang efektif sangat penting bagi keberhasilan organisasi karena berperan penting dalam menciptakan tim yang kompeten, berkontribusi positif, dan sesuai dengan budaya perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa proses seleksi yang baik sangat penting:

1). Kualitas Karyawan:

Proses seleksi yang efektif membantu organisasi mendapatkan karyawan yang memiliki kualifikasi, keterampilan, dan pengalaman yang sesuai dengan pekerjaan yang ditawarkan. Ini berkontribusi langsung terhadap produktivitas dan kinerja karyawan.

2). Budaya Organisasi:

Proses seleksi memungkinkan organisasi untuk memilih individu yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang sesuai tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai dan budaya perusahaan. Karyawan yang sesuai dengan budaya organisasi lebih cenderung berkontribusi positif dan bekerja lebih baik dalam tim.

3). Efisiensi Sumber Daya:

Dengan proses seleksi yang baik, organisasi dapat menghindari merekrut karyawan yang tidak cocok atau tidak memiliki minat yang kuat dalam pekerjaan mereka. Ini membantu menghindari pemborosan sumber daya pada perekrutan ulang dan pelatihan berkelanjutan.

4). Pengurangan Risiko:

Proses seleksi yang efektif membantu mengurangi risiko perekrutan karyawan yang tidak cocok. Merekrut karyawan yang tidak sesuai dengan pekerjaan dapat mengakibatkan masalah seperti kinerja rendah, konflik di tempat kerja, dan turnover tinggi. Dengan demikian, proses seleksi yang baik dapat membantu organisasi mengurangi risiko ini.

5). Meningkatkan Retensi:

Ketika karyawan merasa cocok dengan pekerjaan dan budaya organisasi, mereka lebih cenderung untuk tetap setia dan bekerja untuk jangka waktu yang lebih lama. Ini mengurangi biaya dan gangguan yang terkait dengan perekrutan berulang-ulang.

 

Cara proses seleksi dapat membantu memitigasi risiko perekrutan karyawan yang tidak cocok meliputi:

a). Penggunaan Kriteria Seleksi yang Jelas:

Dengan menentukan kriteria seleksi yang jelas, organisasi dapat menghindari merekrut karyawan yang tidak memenuhi syarat. Ini membantu dalam mengurangi risiko mempekerjakan orang yang tidak sesuai.

b). Penilaian yang Mendalam:

Proses seleksi yang efektif melibatkan tahap penilaian yang mendalam, seperti wawancara, uji keterampilan, atau uji kepribadian. Ini membantu dalam mengidentifikasi apakah kandidat memiliki kualitas dan keterampilan yang sesuai.

c). Referensi dan Pemeriksaan Latar Belakang:

Memeriksa referensi dan latar belakang kandidat dapat memberikan informasi tambahan tentang rekam jejak mereka dan memungkinkan untuk mengurangi risiko mempekerjakan seseorang dengan catatan yang buruk.

d). Proses Multiple Round:

Proses seleksi yang melibatkan beberapa putaran wawancara atau penilaian dapat membantu memastikan konsistensi dalam pengambilan keputusan dan mengidentifikasi kandidat yang paling cocok

 

Dengan demikian, proses seleksi karyawan yang efektif adalah salah satu langkah awal yang krusial dalam memitigasi risiko perekrutan karyawan yang tidak cocok. Ini membantu organisasi untuk mempekerjakan individu yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai perusahaan, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada keberhasilan jangka panjang organisasi tersebut.

 

 

JAWABAN PERTANYAAN SOAL 2 :

Pemahaman yang baik tentang proses seleksi karyawan sangat penting bagi seorang profesional administrasi bisnis dalam membangun tim yang kuat dan berkinerja tinggi. Ini berkontribusi pada berbagai cara:

1. Identifikasi Kebutuhan Tim :

Seorang profesional administrasi bisnis yang memahami proses seleksi karyawan dapat mengidentifikasi kebutuhan tim dengan lebih baik. Mereka dapat merinci keterampilan, pengalaman, dan kepribadian yang dibutuhkan untuk mengisi peran dalam tim mereka.

2. Penentuan Kriteria Seleksi yang Tepat :

Dengan pemahaman yang mendalam tentang proses seleksi, seorang profesional dapat menentukan kriteria seleksi yang lebih tepat dan relevan. Ini membantu memastikan bahwa kandidat yang direkrut memenuhi persyaratan inti yang diperlukan untuk peran mereka.

3. Penilaian yang Lebih Baik :

Pemahaman tentang berbagai metode penilaian dan alat seleksi membantu profesional administrasi bisnis dalam melakukan evaluasi yang lebih akurat terhadap kandidat. Mereka dapat menggunakan alat yang sesuai, seperti wawancara perilaku, uji keterampilan,  atau asesmen kepribadian, untuk mengidentifikasi calon yang paling cocok.

4. Minimalkan Bias Seleksi :

Pemahaman tentang bias dalam seleksi karyawan membantu profesional administrasi bisnis untuk menghindari bias yang tidak disengaja dalam proses seleksi. Mereka dapat memastikan bahwa seleksi didasarkan pada fakta dan kualifikasi, bukan pada preferensi pribadi.

5. Pengelolaan Proses Seleksi :

Mengetahui proses seleksi secara rinci membantu dalam manajemen efisien proses tersebut. Profesional administrasi bisnis dapat merencanakan jadwal, berkoordinasi dengan tim seleksi, dan memastikan bahwa semua tahapan seleksi berjalan dengan lancar.

6. Penilaian Terintegrasi dengan Strategi Bisnis :

Pemahaman tentang proses seleksi juga membantu profesional administrasi bisnis mengintegrasikan seleksi karyawan dengan strategi bisnis perusahaan. Mereka dapat memastikan bahwa calon yang dipilih memiliki visi dan nilai yang sesuai dengan tujuan jangka panjang perusahaan.

7. Membangun Budaya Perusahaan yang Kuat :

Proses seleksi yang tepat membantu dalam membangun budaya perusahaan yang kuat. Seorang profesional administrasi bisnis yang memahami nilai-nilai dan budaya perusahaan dapat memastikan bahwa calon yang direkrut adalah orang yang dapat berkontribusi positif terhadap budaya tersebut.

8. Peningkatan Retensi Karyawan :

Dengan memahami proses seleksi, seorang profesional administrasi bisnis dapat memastikan bahwa karyawan yang direkrut adalah orang yang tepat, yang lebih cenderung tetap setia dan terlibat dalam jangka panjang.

 

Dengan demikian, pemahaman yang kuat tentang proses seleksi karyawan memungkinkan seorang profesional administrasi bisnis untuk membangun tim yang kuat dan berkinerja tinggi dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Tim yang dipilih dengan cermat memiliki peluang yang lebih baik untuk mencapai tujuan bisnis dan memberikan kontribusi positif terhadap kesuksesan Perusahaan (Sinambela 2021).

 

JAWABAN PERTANYAAN SOAL 3 :

Integrasi berbagai metode seleksi, seperti wawancara, tes kemampuan, dan assessment center, adalah praktik yang umum digunakan oleh perusahaan seperti ABC untukmemastikan bahwa mereka memilih karyawan terbaik. Berikut adalah cara perusahaan ABC mungkin mengintegrasikan metode seleksi ini:

1. Pembuatan Profil Pekerjaan yang Jelas :

Langkah awal yang penting adalah menciptakan profil pekerjaan yang jelas yang menjelaskan kriteria yang dibutuhkan untuk peran tersebut. Ini termasuk keterampilan, pengalaman, dan karakteristik kepribadian yang diperlukan.

2. Penggunaan Tes Awal :

Perusahaan ABC dapat menggunakan tes kemampuan dan pengetahuan sebagai filter awal untuk mengurangi jumlah calon yang masuk ke tahap berikutnya. Ini membantu mengidentifikasi calon yang secara dasar memenuhi kualifikasi untuk pekerjaan.

3. Wawancara Awal :

Setelah tes awal, kandidat yang memenuhi kualifikasi dapat diundang untuk wawancara awal. Ini adalah kesempatan untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang pengalaman dan motivasi mereka.

4. Assessment Center :

Assessment center adalah langkah yang lebih mendalam dalam proses seleksi. Di sini, kandidat akan diberikan tugas dan skenario yang menilai keterampilan, kepemimpinan, dan kemampuan mereka dalam situasi kehidupan nyata. Ini dapat melibatkan latihan seperti studi kasus, peran bermain, dan diskusi kelompok. Hasil dari assessment center memberikan wawasan yang lebih komprehensif tentang kandidat.

5. Wawancara Akhir :

Kandidat yang berhasil dalam tahap assessment center dapat diundang untuk wawancara akhir. Ini adalah kesempatan untuk mendiskusikan lebih lanjut pengalaman, motivasi, dan kualitas kepribadian mereka.

6. Pemeriksaan Referensi dan Latar Belakang :

Sebagai langkah terakhir, perusahaan ABC mungkin melakukan pemeriksaan referensi dan latar belakang untuk memverifikasi informasi yang diberikan oleh kandidat dan mendapatkan masukan

tambahan tentang catatan kerja dan karakter mereka.

7. Keputusan dan Tawaran Kerja :

Setelah semua tahap seleksi, perusahaan ABC dapat memutuskan kandidat terbaik dan menawarkan mereka pekerjaan. Keputusan ini didasarkan pada penilaian yang komprehensif melalui berbagai metode seleksi.

8. Umpan Balik kepada Kandidat :

Memberikan umpan balik kepada semua kandidat, terutama yang tidak berhasil, adalah praktik yang baik. Ini membantu menciptakan hubungan positif dengan calon karyawan dan meningkatkan citra perusahaan.

Integrasi metode seleksi ini membantu perusahaan ABC untuk mendapatkan pemahaman yang lebih holistik tentang kandidat dan mengurangi risiko mempekerjakan karyawan yang tidak cocok. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan yang dipilih adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi dan memiliki kemampuan untuk berkinerja tinggi dalam peran mereka.

 

 

SUMBER PUSTAKA :

- Psikologi Industri dan Organisasi; Irma Adnan; ADBI4410; Universitas Terbuka; Cetakan Kedua

- Abdullah, H. (2017). Peranan manajemen sumberdaya manusia dalam organisasi. Warta Dharmawangsa , (51).

- Sinambela, L. P. (2021). Manajemen Sumber Daya Manusia: Membangun tim kerja yang solid

untuk meningkatkan kinerja . Bumi Aksara.

https://digstraksi.com/pentingnya-seleksi-sdm-untuk-calon-karyawan/