DISKUSI 3 ADMINISTRASI PERPAJAKAN (ADBI4330)

 


Pemerintah suatu negara sedang mempertimbangkan untuk mengkategorikan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ke dalam kelompok pajak tersendiri dengan tarif pajak yang lebih rendah. Diskusikan argumen-argumen yang mendukung dan menentang penggolongan pajak khusus untuk UKM serta dampak yang mungkin terjadi pada UKM dan ekonomi secara keseluruhan.

PENDAPAT DISKUSI :

Argumen Mendukung Penggolongan Pajak Khusus untuk UKM:

·           Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Pajak yang lebih rendah dapat memberikan insentif bagi UKM untuk berkembang, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

·           Mengurangi Beban Pajak: UKM umumnya memiliki keterbatasan sumber daya dan modal dibandingkan dengan perusahaan besar. Pajak yang lebih rendah dapat membantu mengurangi beban pajak yang mereka tanggung.

·           Mendorong Kewirausahaan: Dengan pajak yang lebih rendah, individu mungkin lebih termotivasi untuk memulai usaha kecil mereka sendiri, yang pada gilirannya dapat menghasilkan inovasi dan persaingan sehat di pasar.

 

Argumen Menentang Penggolongan Pajak Khusus untuk UKM:

·           Keadilan Pajak: Beberapa pihak berpendapat bahwa memberikan perlakuan pajak khusus kepada UKM dapat dianggap tidak adil bagi perusahaan besar yang membayar tarif pajak standar.

·           Kesulitan dalam Pengawasan: Penggolongan pajak khusus dapat menciptakan kesulitan dalam pengawasan dan penegakan pajak, karena memerlukan definisi yang jelas tentang apa yang termasuk dalam kategori UKM.

·           Potensi Penyalahgunaan: Perlakuan pajak khusus dapat disalahgunakan oleh perusahaan yang berupaya untuk menghindari pajak dengan menyatakan diri sebagai UKM.

 

Dampak yang Mungkin Terjadi pada UKM dan Ekonomi Secara Keseluruhan:

·           Dampak Positif pada UKM: Pajak yang lebih rendah dapat meningkatkan likuiditas dan profitabilitas UKM, memungkinkan mereka untuk menginvestasikan lebih banyak sumber daya ke dalam bisnis mereka.

·           Peningkatan Daya Saing: UKM yang dikenai pajak rendah dapat menjadi lebih kompetitif di pasar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan inovasi dan kualitas produk atau layanan.

·           Potensi Pengurangan Pendapatan Pajak: Penggolongan pajak khusus untuk UKM dapat mengurangi pendapatan pajak negara, yang mungkin memerlukan kompensasi dari sumber pendapatan lain atau pengurangan belanja pemerintah.

·           Dampak pada Ekonomi Secara Keseluruhan: Jika dikelola dengan baik, penggolongan pajak khusus untuk UKM dapat memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi, namun jika tidak, hal ini dapat mengganggu keseimbangan fiskal dan menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem pajak.

 

 

SUMBER BERPENDAPAT :

Wahyuningsih dkk, Tiesnawati, November 2023, Administrasi Perpajakan, Jakarta, Universitas Terbuka.


DISKUSI 3 PSIKOLOGI INDUSTRI (ADBI4410)

 


Setelah mempelajari modul 3, berikan pendapat anda terkait adopsi teknologi pada proses seleksi karyawan. Bagaimana teknologi, seperti platform rekrutmen online (jobstreet, linkedin, dll) dapat memfasilitasi proses seleksi karyawan yang lebih efisien? 

PENDAPAT DISKUSI :

Teknologi yang semakin maju membuat proses seleksi menjadi jauh lebih mudah. Aplikasi atau sistem rekrutmen online akan semakin berkembang untuk beberapa tahun ke depan. Diharapkan dengan penerapan teknologi,  proses seleksi karyawan yang rumit dapat berubah menjadi jauh lebih sederhana.

Hal ini tentu tidak hanya akan menguntungkan pihak perusahaan namun juga bagi para pencari kerja. Berikut adalah beberapa cara bagaimana teknologi dapat membantu proses seleksi untuk sebuah perusahaan :

1. Teknologi membantu mencari kandidat

Teknologi seperti internet mampu menyebarluaskan informasi secara cepat dengan jangkauan yang luas. Info lowongan pekerjaan yang Anda posting melalui media online seperti website atau media sosial akan bekerja jauh lebih efektif daripada info lowongan yang Anda sebarluaskan melalui brosur.

Saat ini juga sudah terdapat teknologi bernama Applicant Tracking Systems ( ATS ) yang mampu menyediakan database kandidat untuk memudahkan proses seleksi. Sistem akan membantu menyortir dan mengelola kandidat sesuai dengan kriteria yang sedang Anda cari sehingga proses seleksi menjadi lebih mudah.

2. Test dapat dilakukan secara online

Terkadang perusahaan harus melakukan beberapa test untuk mengetahui skill dan kemampuan kandidat. Pihak perusahaan dapat mengirim test melalui email, dan kandidat dapat mengerjakannya di mana saja. Dengan bantuan teknologi proses pengujian dapat dilakukan secara serentak tanpa harus datang ke lokasi sehingga dapat menghemat banyak waktu.

3. Wawancara digital

Teknologi juga mampu mempermudah proses interview. Jika dulu interview harus dilakukan secara tatap muka, saat ini interview dapat dilakukan secara online.

Perushaan dapat menggunakan Google Hangout atau Skype untuk mewawancarai kandidat. Cara ini akan sangat berguna jika kandidat potensial Perusahaan berada di luar kota. Kandidat tidak lagi perlu mengeluarkan banyak biaya untuk menghadiri proses seleksi karena interview dapat dilakukan di mana saja.

 

 

 

Sumber Menjawab :

- Psikologi Industri dan Organisasi; Irma Adnan; ADBI4410; Universitas Terbuka; Cetakan Kedua - - Materi Inisiasi 3 Tutorial Online Psikologi Industri dan Orgnanisasi

https://www.logique.co.id/blog/2019/07/01/proses-seleksi-karyawan/


DISKUSI 3 RISET OPERASI (ADBI4530)

 


Suatu tindakan atau kebijakan bisnis membutuhkan pengambilan keputusan berdasarkan alternatif pemilihan keputusan. Silahkan diskusikan mengapa dalam pembuatan keputusan diperlukan analisis probabilitas!

Seperti biasa, setiap mahasiswa memberikan contoh yang berbeda-beda satu sama lain, sehingga dapat memperkaya dan memperkuat pemahaman kita mengenai pendekatan dalam teori probabilitas. 

Selamat berdiskusi!


 

PENDAPAT DISKUSI :

Memahami Pentingnya Pengambilan Keputusan :

Pengambilan keputusan dalam bisnis sering kali melibatkan ketidakpastian. Dalam situasi ini, analisis probabilitas membantu dalam mengevaluasi kemungkinan hasil dari berbagai alternatif keputusan. Dengan memahami probabilitas, pengambil keputusan dapat memilih opsi yang memiliki risiko dan potensi keuntungan yang lebih baik.

Analisis Probabilitas dalam Keputusan :

Analisis probabilitas memberikan kerangka kerja untuk mengukur dan membandingkan risiko. Misalnya, jika sebuah perusahaan mempertimbangkan untuk meluncurkan produk baru, mereka dapat menggunakan data historis untuk memperkirakan kemungkinan keberhasilan produk tersebut berdasarkan faktor-faktor seperti tren pasar, preferensi konsumen, dan kompetisi.

Contoh Penerapan Analisis Probabilitas :

Misalkan sebuah perusahaan ingin memutuskan apakah akan meluncurkan produk baru. Mereka mengumpulkan data dan menemukan bahwa:

·                     60% produk baru di pasar yang sama berhasil.

·                     40% produk baru gagal.

Dengan menggunakan analisis probabilitas, perusahaan dapat menghitung ekspektasi keuntungan berdasarkan kemungkinan keberhasilan dan kegagalan, serta biaya yang terlibat. Jika keuntungan dari produk yang berhasil adalah $100.000 dan kerugian dari produk yang gagal adalah $50.000, maka ekspektasi keuntungan dapat dihitung sebagai berikut:

Ekspektasi = (0.6 * 100.000)+(0.450.000) = $60.000 - $20.000 = $40.000.

Kesimpulan :

Analisis probabilitas diperlukan dalam pengambilan keputusan bisnis untuk mengukur risiko dan potensi keuntungan dari alternatif yang ada. Contoh: Sebuah perusahaan menghitung ekspektasi keuntungan dari peluncuran produk baru dan menemukan bahwa ekspektasi keuntungan adalah $40.000.

 

Sumber Menjawab :

- Riset Operasi; Vicentius Rachmadi Permono-Romanus Kristiawan Sunardi-Hotma Antoni Hutahaean; ADBI4530; Universitas Terbuka; Edisi Kedua –

- Materi Inisiasi III Tutorial Online Riset Operasi

 


DISKUSI 3 ADMINISTRASI BIAYA (ADBI4435)

 


DISKUSI 3 :

Setelah mahasiswa membaca Buku Materi Pokok (BMP) ISIP4310 Modul 4 dan materi pada laman tutorial online ini, diharapkan mahasiswa dapat mengerjakan Diskusi Sesi 3 berikut. 

Gambarkan dan jelaskan proses pengadaan bahan baku yang melewati berbagai alur atau tahapan secara umum


Selamat mengerjakan. 
Semoga sukses


PENDAPAT DISKUSI :

Dalam sebuah organisasi yang telah menerapkan prosedur operasional standar (Standar Operating Procedure), Pengadaan bahan baku dilakukan secara sistematis. Proses pengadaan bahan baku melewati berbagai alur atau tahapan yang secara umum digambarkan sebagai berikut:

alur bahan baku.jpg 

Dari bagan diatas nampak bahwa proses pengadaan bahan baku dilakukan pertama-tama dengan adanya permintaan pengadaan bahan baku (atau persediaan lainnya) dari unit kerja yang melaksanakan kegiatan produksi atau operasi. Permintaan tersebut disajikan dalam bentuk Bill of Materials yang berisi daftar kebutuhan bahan baku atau persediaan lainnya yang diperlukan untuk suatu masa produksi. Form Bill of Materials bisa disajikan secara manual yaitu mengisi form isian kosong oleh staf produksi yang berwenang, atau secara semi elektronik yaitu mengisi form tersebut dalam aplikasi spreadsheet lalu di cetak (print), atau secara elektronik yaitu dengan mengisi form tersebut dalam sebuah aplikasi komputer (software).

Daftar kebutuhan bahan baku tersebut selanjutnya diterima oleh kepala bagian / divisi produksi untuk diperiksa silang (crosscheck) dengan anggaran produksi (production budget) yang telah ditetapkan sebelumnya. Apabila permintaan kebutuhan bahan baku ini sesuai dengan anggaran, maka kepala bagian/divisi produksi akan melakukan otorisasi . Proses ini sama seperti pengisian bill of materials, yaitu dilakukan secara manual dan semi-elektronik dengan menandatangan. Atau secara elektronik dengan membubuhkan digital signature atau dengan mekanisme otirisasi digital lainnya seperti penggunaan password berlapis pada sistem. Artinya kepala bagian/divisi produksi menggunakan password yang hanya diketahui oleh dirinya untuk mengotorisasi permintaan tersebut.

Hasil otorisasi kepala bagian/divisi peoduksi berupa purchase requisition atau permintaan pembelian yang disampaikan kepada bagian pengadaan (purchasing atau procurement departement). Bagian pengadaan juga mengadakan review atau recheck berdasarkan wewenang yang dimilikinya. Jika disetujui, maka ia akan mengotorisasi dengan tiga kemungkinan cara yang telah dikemukakan diatas untuk selanjutnya dibuatkan purchase order atau pemesanan pembelian. Sebelum dibuat PO, bagian pengadaan akan melakukan pemilihan pemasok dari daftar pemasok (supplier list). Mekanisme pengadaan sendiri bisa dilakukan setidaknya dengan dua cara, yaitu penunjukkan langsung atau lelang.

Pengadaan barang dengan mekanisme penunjukkan langsung dilakukan dengan cara mencocokkan antara kebutuhan bahan baku dengan kemampuan pemasok baik dari segi kemampuan jumlah memasok maupun kecocokan harga. Penunjukkan langsung biasanya dilakukan kepada para pemasok yang sudah biasa berhubungan dengan perusahaan dengan pertimbangan bahwa pemasok tersebut memiliki kualifikasi yang jelas dan sudah terbukti. Nilai pengadaan dengan mekanisme ini biasanya relatif kecil. Sedangkan pengadaan dengan mekanisme lelang biasanya dilakukan untuk mencari lebih banyak peluang ketersediaan bahan baku atau komoditi lainnya yang realtif besar dapat dipasok oleh pemasok yang benar-benar kompeten dan mampu memberikan harga jual yang lebih kompetitif.

Alur selanjutnya adalah disampaikannya PO kepada pemasok terpilih (berdasarkan dua mekanisme diatas). Pembayaran atau aktivitas pembelian ini dapat dilakukan baik secara tunai maupun kredit. Namun pada umumnya pembayaran dilakukan secara kredit dan bertahap. Untuk tujuan pengendalian internal, pembayaran biasanya dilakukan oleh bagian lain di luar bagian pengadaan. Di samping mengirimkan PO kepada pemasok, bagian pengadaan juga mengirimkan material requisition kepada bagian gudang untuk menginformasikan adanya aktivitas pengadaan. Dokumen berisi informasi tentang jumlah dan nilai pembelian, pemasok yang ditunjuk, tanggal pengiriman barang, serta unit produksi yang berhak menerima barang yang dipesan setelah barang tersebut diterima oleh bagian gudang.

Setelah pemasoj menerima PO, maka ia akan mengirimkan pesanan yang dimaksud untuk selanjutnya diterima oleh bagian gudang. Bagian gudang akan menerima barang pesanan untuk selanjutnya diserahkan kepada unit produksi yang memesan barang atau bahan baku tersebut. Pada saat penerimaan barang, bagian gudang akan mencatat penerimaan tersebut dalam kartu persediaan untuk selanjutnya disampaikan kepada Divisi Akuntansi. Demikian pula pada saat penyerahan barang tersebut kepada unit yang memesan, pencatatan atas penyerahan tersebut disampaikan kepada Divisi Akuntansi untuk menyesuaikan jumlah persedian yang tercatat dalam kartu persediaan.

 

Sumber Menjawab :

- Administrasi Biaya; Dede Abdul Hasyir-Devianti Yunita; ADBI4435; Universitas Terbuka; Edisi Ketiga; 2023

- Materi Inisiasi III Tutorial Online Administrasi Biaya 


DISKUSI 3 AKUNTANSI MENENGAH



DISKUSI 3 :

Salah satu metode penilaian persediaan adalah metode persediaan eceran. Metode ini digunakan untuk menaksir besarnya nilai persediaan barang dagangan sebesar persentase tertentu dari harga jual ecerannya .  Namun, metode ini hanya dapat digunakan apabila perusahaan berada pada kondisi tertentu. Jelaskan mengenai saat mana perusahaan dapat menerapkan metode persediaan eceran ini.


PENDAPAT DISKUSI 3 :

Metode persediaan eceran dapat diterapkan ketika perusahaan mencatat total biaya dan nilai eceran dari barang yang dibeli, barang yang tersedia untuk dijual, dan penjualan periode berjalan.

Metode persediaan eceran atau retail inventory method merupakan metode akuntansi yang digunakan untuk memperkirakan nilai barang dagangan suatu toko. Metode ini memberikan saldo persediaan akhir dengan mengukur biaya persediaan relatif terhadap harga barang.

Metode persediaan eceran menetapkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau penilaian pasar untuk persediaan akhir dengan mengecualikan markup bersih dari rasio biaya terhadap eceran karena hal tersebut akan menghasilkan persediaan pada biaya pembelian berdasarkan metode eceran.

 

 

Sumber Berpendapat :

Daryanti,Sri. (2020). Akuntansi Menengah. Jakarta : Universitas Terbuka


DISKUSI 3 TUGAS AKHIR PROGRAM TAP (ADBI4500)

 


Sepatu Brodo Produksi Hingga 4.500 Pasang/Bulan

 

Melalui digital marketing, sepatu Brodo kian tenar di kalangan anak muda pecinta fesyen. Dalam waktu empat tahun, jumlah produksinya mencapai 4.500 pasang/bulan dari semula 30 pasang/bulan. Kisah sukses Brodo bermula dari kebingungan Muhammad Yukka Harlanda ketika mencari sepatu formal. Kaki Yukka hanya muat untuk sepatu ukuran 46. Ini membuatnya susah mencari sepatu formal. Kalau pun ada, harganya mahal. Tak tertebus oleh kantong mahasiswanya ketika itu. Yukka kemudian sepakat patungan dengan Putra Dwi Karunia, teman sefakultas di Institut Teknologi Bandung. Lalu, keduanya setor modal hingga terkumpul Rp 7 jt. Kemudian, mencari vendor sepatu. Dari modal Rp 7 juta itu menghasilkan 30 pasang sepatu. Hal ini terjadi tahun 2010. “Awalnya kami jual ke keluarga, teman, temannya teman, teman dari temannya teman teman. Istilahnya kami paksa mereka mau beli. Mau dicicil, utang, pokoknya harus beli. Hahahaha…” Yukka berkelakar soal masa susahnya itu. Kala itu, bagi Yukka, yang penting produknya laku dan modal bisa berputar. Maklum, Yukka mengaku tidak punya pengetahuan apa pun soal sepatu. “Malah kalau lebih dulu punya pengetahuan, mungkin saya tidak jadi bisnis sepatu,” ujar dia. Pasalnya, dalam bisnis ini boleh dibilang persaingannya berat. Soal pemain, misalnya. Banyak pemain yang “memelihara” vendor, perajin. Ini jelas merepotkan. Yukka menghabiskan waktu dua bulan untuk mencari vendor. Begitu dapat vendor, Yukka dan temannya Putra tak mau menyia-nyiakan kesempatan.

 

Yuka dan temannya mengedepankan great design dan great service. “Saya lihat desain-desain sepatu di luar negeri, dan menciptakannya lagi,” tutur dia. Dia mengklaim memberikan material, desain yang berkualitas dengan harga yang masuk akal. Benar saja, sepatu besutannya makin digandrungi. Pesanan mulai berdatangan. Bulan kedua, sudah melakukan restock. “Waktu itu sudah gunakan merk Brodo. Kata itu diambil dari Bahasa Italia, artinya ‘kaldu ayam’. Kenapa Brodo, ya muncul begitu saja,” ujarnya soal penamaan merek sepatunya. Masa awal-awal, Brodo dijual Rp 375.000/pasang.

 

Melihat bagusnya apresiasi pasar, Yukka mulai menetapkan target-target bisnis dan menyusun strategi. Kala itu dirinya bertekad bisnisnya harus settle dalam waktu empat tahun. Untuk itu, merek harus makin dikenal. Yukka dan Putra lantas memanfaatkan Facebook untuk mengenalkan produk sekaligus jualan. Sarana digital memang dimanfaatkan benar oleh Yukka. Mulai dari e-mail, Google Ads, Google Display Network, Twitter, Instagram, Path, hingga Youtube. Selain melalui ranah digital, Yukka juga mengikutkan Brodo ke berbagai pameran dan juga dipajang di distro. Sepanjang 2011, produk Brodo mejeng di Goods Dept, Bright Spot Market, dan berbagai distro di Jakarta dan Bandung. “Tapi akhir 2011, kita tarik semua. Saya fokuskan melalui digital,” ujar Yukka.

 

Sejak tahun 2012, Brodo hanya dijual melalui store Brodo di Bandung dan kanal social media. Transaksinya menggunakan BlackBerry Massanger. Sekitar Agustus 2013, Brodo memiliki website e-commerce sendiri dengan alamat www.bro.do, setelah sebelumnya mendirikan Brodo Store di Jalan Kemang Selatan 8 No 64B, Jakarta. Praktis, sejak 2012 Brodo menggunakan channel distribusi sendiri: e-commerce dan toko. “Itu strategi kita untuk berikan customer experience. Kalau lewat distro atau toko orang lain, kan belum tentu pelayannya tahu produk kita dengan benar,” tuturnya. Tampaknya, Brodo Store ingin mengusung konsep knowledge sharing. Ini dapat dilihat, misalnya dari tidak adanya price tag pada produk yang dipajang. Dari situ, komunikasi antara pelanggan dan penjaga toko terjadi. “Orang di sini tahu semua produk yang dipajang, mulai dari harga, material hingga teknik pengerjaan sepatunya,” ujar Yukka. Demikian pula dengan customer service (CS) yang ada di e-commerce Brodo. Awak CS harus bisa melayani pelanggan Brodo layaknya teman baik. “Makanya kita selalu lakukan training agar mereka bisa melayani pelanggan sesuai dengan visi-misi Brodo,” tutur Yukka.

 

Berbagai strategi yang ditempuh tersebut membuat nama Brodo patut diperhitungkan di dunia fesyen Tanah Air. Saat ini produksi sepatu yang dibanderol antara Rp 250.000 hingga Rp 595.000 itu mencapai 4.500 pasang/bulan. “Kita masih fokus garap pasar dalam negeri, potensinya besar. Pasar luar negeri belum worth it, tidak efisien. Kalau buat gaya-gayaan doang ya bisa saja,” ungkap Yukka soal kemungkinan ekspor, meski tak jarang ada pesanan dari luar negeri. Kini founder PT Harlanda Putra itu tengah fokus mengejawantahkan tiga prinsip perusahaannya: awesome design, awesome customer experience, dan awesome company culture.

 

Sumber: Dimodifikasi dari majalah Swa http://swa.co.id/entrepreneur/sepatu-brodo-produksi-hingga-4-500-pasangbulan

Daur hidup produk (product life cycle) merupakan salah satu alat yang digunakan dalam proses perencanaan pemasaran yang telah dikenal secara luas.

  1. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap dalam daur hidup produk
  2. Berdasarkan wacana, analisislah pada tahap mana posisi produk sepatu ”Brodo” dalam daur hidup produk, berikan pendapat, alasan dan argumen anda.

PENDAPAT DISKUSI :

1. Tahapan-tahapan dalam daur hidup produk atau product life cycle (PLC) adalah:

·       Pengenalan

Tahap pertama, di mana produk baru diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini, produsen biasanya mengeluarkan modal yang cukup besar, terutama untuk biaya pengiklanan.

·       Pertumbuhan

Tahap di mana penjualan dan laba meningkat dengan cepat. Namun, persaingan juga semakin ketat karena pesaing baru mulai bermunculan.

·       Kedewasaan

Tahap di mana penjualan produk tidak lagi mengalami kenaikan drastis karena masyarakat sudah terbiasa menggunakannya.

·       Penurunan

Tahap di mana penjualan produk mulai menurun secara signifikan. Hal ini bisa terjadi karena minat konsumen menurun atau target pasar bosan. 

 

 

2. Berdasarkan wacana, analisislah pada tahap mana posisi produk sepatu ”Brodo” dalam daur hidup produk, berikan pendapat, alasan dan argumen anda.

Berdasarkan wacana diatas produk sepatu "Brodo" berada pada tahap pertumbuhan dalam daur hidup produk (product life cycle). Ada beberapa alasan dan argumen yaitu :

-    Peningkatan jumlah produksi dan permintaan. Brodo, yang awalnya hanya memproduksi 30 pasang sepatu per bulan, kini mampu memproduksi hingga 4.500 pasang sepatu per bulan. Hal ini menandakan bahwa permintaan pasar terhadap produk Brodo terus meningkat, sehingga diperlukan peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

-    Brodo juga telah memperluas jangkauan pasar dengan menggunakan kanal digital seperti e-commerce, media sosial, dan pameran fesyen.

-    Pengembangan infrastruktur internal seperti pendirian toko Brodo di Bandung dan Jakarta.
-    Melatih customer service agar mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan visi-misi

Brodo. Ini menunjukkan bahwa Brodo sedang fokus pada penguatan aspek internal untuk mendukung pertumbuhan yang sedang dialami.

-    Strategi penawaran harga, Brodo menawarkan harga yang relatif terjangkau, mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 595.000. Fokus Brodo pada pasar domestik, meskipun ada permintaan dari luar negeri, juga menunjukkan bahwa mereka ingin memperkuat posisi mereka di pasar lokal sebelum melakukan ekspansi ke pasar internasional.

 

 

Sumber Berpendapat :

 

BMP Kebijakan dan Strategi Pemasaran ADBI4433 Modul 5 KB1


MODUL SEMESTER SATU

More »

MODUL SEMESTER DUA

More »

MODUL SEMESTER TIGA

More »

MODUL SEMESTER EMPAT

More »

MODUL SEMESTER LIMA

More »

MODUL SEMESTER ENAM

More »

MODUL SEMESTER TUJUH

More »

MODUL SEMESTER DELAPAN

More »

ILMU ADMINISTRASI BISNIS

More »

PROFESI ADVOKAT

More »

SEMESTER SATU ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER DUA ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER TIGA ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER EMPAT ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER LIMA ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER ENAM ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER TUJUH ADMINISTRASI BISNIS

More »

SEMESTER DELAPAN ADMINISTRASI BISNIS

More »

NGOMPOL

More »

OPINI

More »