DISKUSI 3 ADMINISTRASI PERPAJAKAN (ADBI4330)
DISKUSI 3 RISET OPERASI (ADBI4530)
Suatu tindakan atau kebijakan bisnis membutuhkan pengambilan keputusan berdasarkan alternatif pemilihan keputusan. Silahkan diskusikan mengapa dalam pembuatan keputusan diperlukan analisis probabilitas!
Seperti biasa, setiap mahasiswa memberikan contoh yang berbeda-beda satu sama lain, sehingga dapat memperkaya dan memperkuat pemahaman kita mengenai pendekatan dalam teori probabilitas.
Selamat berdiskusi!
DISKUSI 3 ADMINISTRASI BIAYA (ADBI4435)
Setelah mahasiswa membaca Buku Materi Pokok (BMP) ISIP4310 Modul 4 dan materi pada laman tutorial online ini, diharapkan mahasiswa dapat mengerjakan Diskusi Sesi 3 berikut.
Gambarkan dan jelaskan proses pengadaan bahan baku yang melewati berbagai alur atau tahapan secara umum
Selamat mengerjakan.
Semoga sukses
DISKUSI 3 AKUNTANSI MENENGAH
DISKUSI 3 TUGAS AKHIR PROGRAM TAP (ADBI4500)
Sepatu Brodo Produksi Hingga 4.500 Pasang/Bulan
Melalui digital marketing, sepatu Brodo kian tenar di kalangan anak muda pecinta fesyen. Dalam waktu empat tahun, jumlah produksinya mencapai 4.500 pasang/bulan dari semula 30 pasang/bulan. Kisah sukses Brodo bermula dari kebingungan Muhammad Yukka Harlanda ketika mencari sepatu formal. Kaki Yukka hanya muat untuk sepatu ukuran 46. Ini membuatnya susah mencari sepatu formal. Kalau pun ada, harganya mahal. Tak tertebus oleh kantong mahasiswanya ketika itu. Yukka kemudian sepakat patungan dengan Putra Dwi Karunia, teman sefakultas di Institut Teknologi Bandung. Lalu, keduanya setor modal hingga terkumpul Rp 7 jt. Kemudian, mencari vendor sepatu. Dari modal Rp 7 juta itu menghasilkan 30 pasang sepatu. Hal ini terjadi tahun 2010. “Awalnya kami jual ke keluarga, teman, temannya teman, teman dari temannya teman teman. Istilahnya kami paksa mereka mau beli. Mau dicicil, utang, pokoknya harus beli. Hahahaha…” Yukka berkelakar soal masa susahnya itu. Kala itu, bagi Yukka, yang penting produknya laku dan modal bisa berputar. Maklum, Yukka mengaku tidak punya pengetahuan apa pun soal sepatu. “Malah kalau lebih dulu punya pengetahuan, mungkin saya tidak jadi bisnis sepatu,” ujar dia. Pasalnya, dalam bisnis ini boleh dibilang persaingannya berat. Soal pemain, misalnya. Banyak pemain yang “memelihara” vendor, perajin. Ini jelas merepotkan. Yukka menghabiskan waktu dua bulan untuk mencari vendor. Begitu dapat vendor, Yukka dan temannya Putra tak mau menyia-nyiakan kesempatan.
Yuka dan temannya mengedepankan great design dan great service. “Saya lihat desain-desain sepatu di luar negeri, dan menciptakannya lagi,” tutur dia. Dia mengklaim memberikan material, desain yang berkualitas dengan harga yang masuk akal. Benar saja, sepatu besutannya makin digandrungi. Pesanan mulai berdatangan. Bulan kedua, sudah melakukan restock. “Waktu itu sudah gunakan merk Brodo. Kata itu diambil dari Bahasa Italia, artinya ‘kaldu ayam’. Kenapa Brodo, ya muncul begitu saja,” ujarnya soal penamaan merek sepatunya. Masa awal-awal, Brodo dijual Rp 375.000/pasang.
Melihat bagusnya apresiasi pasar, Yukka mulai menetapkan target-target bisnis dan menyusun strategi. Kala itu dirinya bertekad bisnisnya harus settle dalam waktu empat tahun. Untuk itu, merek harus makin dikenal. Yukka dan Putra lantas memanfaatkan Facebook untuk mengenalkan produk sekaligus jualan. Sarana digital memang dimanfaatkan benar oleh Yukka. Mulai dari e-mail, Google Ads, Google Display Network, Twitter, Instagram, Path, hingga Youtube. Selain melalui ranah digital, Yukka juga mengikutkan Brodo ke berbagai pameran dan juga dipajang di distro. Sepanjang 2011, produk Brodo mejeng di Goods Dept, Bright Spot Market, dan berbagai distro di Jakarta dan Bandung. “Tapi akhir 2011, kita tarik semua. Saya fokuskan melalui digital,” ujar Yukka.
Sejak tahun 2012, Brodo hanya dijual melalui store Brodo di Bandung dan kanal social media. Transaksinya menggunakan BlackBerry Massanger. Sekitar Agustus 2013, Brodo memiliki website e-commerce sendiri dengan alamat www.bro.do, setelah sebelumnya mendirikan Brodo Store di Jalan Kemang Selatan 8 No 64B, Jakarta. Praktis, sejak 2012 Brodo menggunakan channel distribusi sendiri: e-commerce dan toko. “Itu strategi kita untuk berikan customer experience. Kalau lewat distro atau toko orang lain, kan belum tentu pelayannya tahu produk kita dengan benar,” tuturnya. Tampaknya, Brodo Store ingin mengusung konsep knowledge sharing. Ini dapat dilihat, misalnya dari tidak adanya price tag pada produk yang dipajang. Dari situ, komunikasi antara pelanggan dan penjaga toko terjadi. “Orang di sini tahu semua produk yang dipajang, mulai dari harga, material hingga teknik pengerjaan sepatunya,” ujar Yukka. Demikian pula dengan customer service (CS) yang ada di e-commerce Brodo. Awak CS harus bisa melayani pelanggan Brodo layaknya teman baik. “Makanya kita selalu lakukan training agar mereka bisa melayani pelanggan sesuai dengan visi-misi Brodo,” tutur Yukka.
Berbagai strategi yang ditempuh tersebut membuat nama Brodo patut diperhitungkan di dunia fesyen Tanah Air. Saat ini produksi sepatu yang dibanderol antara Rp 250.000 hingga Rp 595.000 itu mencapai 4.500 pasang/bulan. “Kita masih fokus garap pasar dalam negeri, potensinya besar. Pasar luar negeri belum worth it, tidak efisien. Kalau buat gaya-gayaan doang ya bisa saja,” ungkap Yukka soal kemungkinan ekspor, meski tak jarang ada pesanan dari luar negeri. Kini founder PT Harlanda Putra itu tengah fokus mengejawantahkan tiga prinsip perusahaannya: awesome design, awesome customer experience, dan awesome company culture.
Sumber: Dimodifikasi dari majalah Swa http://swa.co.id/entrepreneur/sepatu-brodo-produksi-hingga-4-500-pasangbulan
Daur hidup produk (product life cycle) merupakan salah satu alat yang digunakan dalam proses perencanaan pemasaran yang telah dikenal secara luas.
- Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap dalam daur hidup produk
- Berdasarkan wacana, analisislah pada tahap mana posisi produk sepatu ”Brodo” dalam daur hidup produk, berikan pendapat, alasan dan argumen anda.
DISKUSI 2 ADMINISTRASI PERPAJAKAN (ADBI4330)
Pemerintah suatu negara sedang mempertimbangkan untuk mengubah tarif pajak penjualan barang dari 10% menjadi 15%. Ini telah memicu banyak perdebatan di kalangan pelaku usaha dan masyarakat.
a. Diskusikan implikasi ekonomi dari perubahan tarif pajak penjualan ini dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi berbagai aspek perekonomian.
b. Bagaimana prinsip-prinsip pemungutan pajak yang Anda ketahui!
DISKUSI 2 PSIKOLOGI INDUSTRI (ADBI4410)
Setelah mempelajari modul 2, berikan pendapat anda disertai dengan literatur sebelumnya mengapa analisis jabatan penting di suatu organisasi. Bagaimana hal ini membantu organisasi dalam pengembangan karyawan, penilaian kinerja, dan perencanaan suksesi? Jelaskan pula bagaimana pemahaman tentang analisis jabatan dapat membantu seorang profesional administrasi bisnis dalam merencanakan struktur organisasi yang efektif dan efisien!
Selamat berdiskusi !
DISKUSI 2 RISET OPERASI (ADBI4530)
Disrupsi digital dan pandemi telah membuat cara kerja bisnis dan organisasi berubah. Beberapa perusahaan dan lembaga menjalankan cara kerja Hybrid Working Tentunya hal ini memiliki dampak positif dan negatif. Terkait hal tersebut buatlah Peta Kognisi bagaimana bekerja secara efektif untuk cara kerja Hybrid Working!
Setiap mahasiswa tentu memiliki cara yang berbeda-beda. Jadi jangan melakukan copy paste jawaban temannya ya. Hal ini dapat memperkaya dan memperkuat pemahaman mengenai peta kognisi.
Selamat berdiskusi!
DISKUSI 2 ADMINISTRASI BIAYA (ADBI4435)
Setelah mahasiswa membaca Buku Materi Pokok (BMP) ADBI4435 Modul 3 dan materi pada laman tutorial online ini, diharapkan mahasiswa dapat mengerjakan Diskusi Sesi 2 berikut.
- Menjelaskan 4 pendekatan atau metode penyusunan anggaran
- Menjelaskan bagaimana penyusunan anggaran keuangan dilakukan,
Selamat mengerjakan.
Semoga sukses
DISKUSI 2 AKUNTANSI MENENGAH
DISKUSI 2:
Teman-teman..
Perusahaan
ABC pada tahun X8 mengambil kebijakan untuk menentukan beban piutang tak
tertagih sebesar 5% dari total penjualan tahun X8. Total penjualan tahun X8
adalah sebesar Rp 120.000.000,00. Coba hitunglah besarnya beban piutang tak
tertagih apabila perusahaan menggunakan metode penyisihan/cadangan dan buatkan
pencatatannya (jurnalnya).
PENDAPAT DISKUSI 2 :
Untuk menghitung besarnya
beban piutang tak tertagih dengan metode penyisihan/cadangan, kita perlu
mengalikan total penjualan tahun X8 dengan persentase beban piutang tak
tertagih yang ditentukan (5%).
1. Total penjualan tahun X8 = Rp120.000.000
2. Persentase beban piutang tak tertagih = 5%
Beban piutang tak tertagih dengan metode penyisihan/cadangan =
Total penjualan tahun X8 * Persentase beban piutang tak tertagih
= Rp120.000.000 * 5%
= Rp120.000.000 * 0.05
= Rp6.000.000
Jadi, besarnya beban piutang tak tertagih dengan menggunakan
metode penyisihan/cadangan adalah Rp6.000.000.
Berikut adalah jurnal saat terjadinya piutang dan saat penyisihan:
1. Jurnal saat terjadinya piutang (pada saat penjualan):
Debit: Piutang (misalnya akun Piutang Usaha)
Kredit: Pendapatan Penjualan
Catatan: Jumlah yang dicatat dalam akun Piutang adalah sebesar
penjualan yang dilakukan.
2. Jurnal saat penyisihan piutang tak tertagih:
Debit: Beban Piutang Tak Tertagih
Kredit: Cadangan Piutang
Catatan: Jumlah yang dicatat dalam Beban Piutang Tak Tertagih
adalah besarnya beban piutang tak tertagih yang telah dihitung sebelumnya.
Dengan menggunakan jurnal ini, perusahaan akan mencatat beban
piutang tak tertagih dan membuat cadangan piutang untuk mengantisipasi
kemungkinan adanya piutang yang tidak dapat tertagihkan di masa depan.
Sumber Berpendapat :
Daryanti,Sri. (2020). Akuntansi
Menengah. Jakarta : Universitas Terbuka
DISKUSI 2 TUGAS AKHIR PROGRAM TAP (ADBI4500)
Rachmat Almuarrif Angkat Potensi Wisata Makassar Lewat Brownies
Rachmat Almuarrif adalah seorang pengusaha oleh-oleh Makassar brownies pisang dengan merek Browcyl. Pada usianya yang baru 22 tahun, usaha browniesnya sudah mencetak omzet yang cukup fantastis. Menurut Rachmat, di Makassar, makanan yang dijadikan oleh-oleh itu banyak, tapi masih tradisional, kayak pisang epe dengan kemasan yang biasa saja. Melihat hal tersebut, Rachmat memikirkan untuk membuat oleh-oleh dengan kemasan yang menarik. Konsep usahanya yaitu mengangkat sisi tradisional dan modern. Misalnya, modern dari sisi kemasannya namun bahan baku kue ini pisang. Produk pun ada promosi wisata di kemasannya. Jadi, dalam pemasarannya, tidak sekadar jual produk namun sekaligus promosi tempat wisata di Makassar yang tidak pernah dipromosikan lewat televisi. Harga satu kotak brownies tergantung rasa, dengan harga jual mulai dari Rp 28 ribu hingga 37 ribu.
Bagaimana pemasaran brownies Browcyl ini?
Awalnya, brownies yang dipesan diantar ke tujuan, kemudian penjualan dilakukan di mobil. Menurut Rachmat, penjualan di mobil tidaklah mudah. “Setelah penjualan di mobil berjalan sekitar 3-4 bulan, kami diusir sama tukang parkir dan sama satpam. Kalau hujan, ya hujan-hujanan. Kalau panas, ya panas-panasan. Alhamdullilah, Maret tahun lalu, kami putuskan untuk sewa tempat. Biayanya sampai Rp 50 juta per tahun. Untuk toko itu, kami mendapatkan pinjaman Rp 75 juta. Sekarang, usaha kami sudah satu tahun delapan bulan berjalan”.
Saat ini, perusahaan sudah mempunyai toko tetap dan tetap melayani layanan pengantaran. Pemasaran di pinggir jalan juga tetap dilakukan, disamping itu juga ada reseller. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pelanggan. Kalau ada yang pesan dari bandara, juga akan diantarkan. “Kami tidak buat toko di bandara, tapi ketika orang telepon kami antarkan. Pesan dua dus bisa diantar”.
Suka-duka dalam memasarkan produk, seperti apa?
Persaingan usaha tentu saja ada, misalnya bersaing dengan produk brownies Amanda, yang dari luar Makassar. Untuk mengatasi permasalahan ini, perusahaan juga mengedukasi konsumen mengenai keunikan produk yang ditawarkan. Kekhasan produk brownies Browcyl dengan produk brownies lain inilah yang menjadi daya jual brownies ini.
Apa target untuk tahun ini?
Target tahun ini, perusahaan ingin membuat dua toko lagi, terus lebih banyak berjualan di mobil. Fokus dalam layanan antar juga makin ditingkatkan. Melayani pelanggan adalah tujuan utama perusahaan ini. Pengiriman kue ke daerah lain juga mulai dilayani, misalnya pesanan kue dari Balikpapan, Palembang, Jayapura. Perbaikan sistem pengantaran pesanan juga akan kami lakukan disebabkan seringnya perusahaan ditipu. Perusahaan pernah menerima order 25 kotak namun begitu diantarkan, di alamat pengantaran tidak ada orang yang menerima. Hal ini yang menjadi kendala utama dalam sistem pesan-antar. Oleh karena itu, perusahaan memikirkan untuk membuat “member” bagi pelanggan yang berminat.
Sumber: Dimodifikasi dari majalah Swa http://swa.co.id/entrepreneur/rachmat-almuarrif-angkat-potensi-wisata-makassar-lewat-brownies
Lakukan analisis SWOT terhadap usaha Brownies Browcyl.