1. Apa yang saudara
ketahui tentang :
a) Perbedaan antara
anggaran statis dan anggaran fleksibel
b) before-the-fact dan after-the-fact
c) Kegunaan anggaran
statis dalam penilaian kinerja seorang manajer[YM1]
1. 2. Perusahaan manufaktur PT. Indonesia Merdeka memproduksi jam dinding. Untuk membuat 1 unit jam dinding membutuhkan 2 bahan baku (A dan B). Data yang tersedia antara lain sebagai berikut :
Keterangan A B
Bahan baku 4 2
Persediaan
awal (unit) 32.000 29.000
Persediaan
akhir (unit) 36.000 32.000
Harga
per unit (Rp) 12 5
Rencana
penjualan sebanyak 70.000 @Rp200,-.
Proyeksi
persediaan awal sebanyak 20.000 unit dan akhir sebanyak 25.000 unit.
Penjualan
dibayar tunai 70% dan sisanya kredit.
Agar dapat membuat
satu unit produk membutuhkan waktu 2 jam dengan tarif Rp12,-.
Hitunglah :
a. Anggaran penjualan!
b. Anggaran produksi!
c. Anggaran bahan baku!
PENYELESAIAN TUGAS :
SOAL PERTANYAAN 1 :
a). Anggaran fleksibel adalah anggaran yang disusun untuk menjangkau
aktivitas dan yang digunakan untuk
mengembangkan biaya yang dianggarkan pada titik manapun dalam rentang tersebut
untuk dibandingkan dengan biaya sesungguhnya yang dimasukkan.
Anggaran statis adalah
anggaran yang dibuat untuk satu tingkat kegiatan (one level of aktivity), selama
jangka waktu tertentu. Anggaran statis (static budget) adalah anggaran untuk aktivitas
tertentu. Karena anggaran statis bergantung pada aktivitas tertentu, anggaran statis ini tidak
terlalu berguna untuk menyiapkan laporan kinerja, Salah satu perbedaan anggaran statis dan fleksibel yang sering ditemui adalah penyusunan anggarannya.
Anggaran statis
disusun berdasarkan tingkat aktivitasnya. Sementara anggaran fleksibel disusun untuk berubah sesuai
tingkat aktivitasnya.
b). Anggaran Fleksibel before
the fact adalah anggaran fleksibel yang dibuat pada berbagai aktivitas, dibuat pada
saat sebelum aktivitas dijalankan. Anggaran fleksibel sebelum fakta memungkinkan
manajer untuk menghasilkan informasi keuangan pada berbagai skenario yang memungkinkan
sehingga manajer mampu menentukan efeknya terhadap kos atas berbagai level output
yang bervariasi. Maka anggaran ini dibuat pada berbagai tingkatan guna memberikan
gambaran kemungkinan pergeseran laba atau kerugian pada level-level tertentu.
Sedangkan,
Anggaran fleksibel after the fact adalah anggaran yang dibuat
pada level faktual. Artinya
anggaran ini membandingkan biaya yang keluar pada kondisi faktual dengan anggaran biaya
yang seharusnya untuk tiap-tiap aktivitas. Anggaran fleksibel sesudah fakta digunakan untuk
menghitung berapa kos yang seharusnya muncul pada level aktivitas yang sebenarnya. Kos ekspektasi tersebut,
kemudian dibandingkan dengan kos aktual untuk menentukan
penilaian kinerja. Tindakan korektif akan segera dieksekusi setelah ditemukan adanya variansi yang bersifat tidak menguntungkan.
Dari sini, manajer akan mendapat umpan
balik positif yang diperlukan agar dapat berkinerja lebih baik lagi.
c). Anggaran statis
merupakan gambaran dari tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Misalnya, perusahaan
menargetkan untuk memproduksi tas selempang sebanyak 300 unit. Nyatanya, perusahaan
mampu memproduksi 400 unit. Ini membuktikan bahwa manajer produksi mampu memanfaatkan kapasitas
menganggur semaksimal mungkin karena dengan prediksi
kapasitas yang sama, tingkat produksi melebihi dari yang direncanakan. Anggaran
statis dapat digunakan untuk menilai
efisiensi dari seorang manajer.
Dengan
anggaran statis kita dapat mengetahui apakah seorang manajer telah mencapai
targetnya karena anggaran statis menggambarkan tujuan yang ingin dicapai
perusahaan. Manajer dikatakan efektif apabila ia mampu mencapai atau melebihi target unit
yang telah ditetapkan. Misalkan perusahaan menargetkan manajer bagian produksi untuk
memproduksi sebanyak 1.000 unit, sedangkan aktualnya 1.500 unit, artinya manajer mampu
memanfaatkan kapasitas menganggur semaksimal mungkin karena dengan prediksi
kapasitas yang sama, tingkat produksi melebihi yang direncanakan. Anggaran statis
kurang tepat untuk digunakan sebagai alat penilaian kinerja seorang manajer karena anggaran
statis akan membandingkan kos aktual ya terjadi dengan kos yang dianggarkan pada
level aktivitas yang tidak sama. Akibatnya penilaian kinerja menjadi tidak adil serta
menimbulkan peluang kesengajaan dari sisi manajer untuk tidak mengeksekusi tindakannya
sesuai dengan telah ditetapkan oleh perusahaan
SOAL PERTANYAAN 2 :
a). Anggaran
penjualan
- Anggaran
Penjualan A
Unit 70.000
Harga
per Unit 12 x
Penjualan 840.000
- Anggaran
Penjualan B
Unit 70.000
Harga
per Unit 5 x
Penjualan 350.000
b). Anggaran
Produksi
- Anggaran
Produksi A
Penjualan
Unit 70.000
Persediaan
akhir yang diinginkan 36.000 +
Total
Kebutuhan 106.000
Persediaan
Awal 32.000
-
Unit
yang akan diproduksi 74.000
- Anggaran
Produksi B
Penjualan
Unit 70.000
Persediaan
akhir yang diinginkan 32.000 +
Total
Kebutuhan 102.000
Persediaan
Awal 29.000
-
Unit
yang akan diproduksi 73.000
c). Anggaran
Pembelian Bahan Baku
- Anggaran
Pembelian Bahan Baku A
Unit
yang akan diproduksi 74.000
Bahan
Baku langsung per unit 4x
Kebutuhan
Produksi 296.000
Persediaan
akhir yang diinginkan 25.000 +
Total
yang dibutuhkan 321.000
Persediaan
Awal 20.000
–
Bahan
baku yang akan dibeli 301.000
Biaya
per unit 200
x
Total
Biaya Pembelian 60.200.000
- Anggaran
Pembelian Bahan Baku B
Unit
yang akan diproduksi 73.000
Bahan
Baku langsung per unit 2x
Kebutuhan
Produksi 146.000
Persediaan
akhir yang diinginkan 25.000 +
Total
yang dibutuhkan 171.000
Persediaan
Awal 20.000
–
Bahan
baku yang akan dibeli 151.000
Biaya
per unit 200
x
Total
Biaya Pembelian 30.200.000
d). Anggaran
Tenaga Kerja
- Anggaran
Tenaga Kerja A
Unit
yang akan diproduksi 74.000
Jam
TK per unit 2x
Total
Jam yang dibutuhkan 148.000
Biaya
per jam 12x
Total
biaya Tenaga Kerja langsung 1.776.000
- Anggaran
Tenaga Kerja B
Unit
yang akan diproduksi 73.000
Jam
TK per unit 2x
Total
Jam yang dibutuhkan 146.000
Biaya
per jam 12x
Total
biaya Tenaga Kerja langsung 1.752.000
Jadi, Total perhitungan masing-masing bahan baku A dan
B adalah sebagai berikut :
- Anggaran
penjualan A adalah 840.000, sedangkan anggaran penjualan B adalah 350.000
- Anggaran produksi A adalah 74.000, sedangkan
anggaran penjualan B adalah 73.000
- Anggaran pembelian bahan baku A adalah 60.200.000,
sedangkan anggaran pembelian bahan baku B adalah 30.200.000
SUMBER MENJAWAB :
-
Akutansi Manajemen ;
I Made Narsa; EKMA4314; Universitas Terbuka; Edisi Keempat
JAWABAN
DOSEN TUTOR :
|
Anggaran Penjualan
Anggaran
Produksi
Anggaran pembelian
bahan baku
Anggaran Tenaga
Kerja
|