DISKUSI 4 :
Forum Diskusi 4
Asuransi mempunyai manfaat yang besar untuk manajemen risiko,
namun tidak semua risiko layak diasuransikan. Mengapa demikian, berikan
contohnya!
Selamat berdiskusi!
PENDAPAT DISKUSI :
Karena asuransi memiliki karakteristik dasar yang harus dimiliki antara
lain: pooling of losses/penyatuan
kerugian, payment of fortuitous losses/pembayaran kerugian yang tidak
disengaja, risk transfer/transfer
resiko, dan indemnification/ganti rugi. Selain karakteristik tersebut asuransi
harus memiliki prinsip-prinsip antara lain principle of indemnity, principle of
insurable interest, principle of subrogation, dan principle of utmost good faith.
Meskipun asuransi mempunyai manfaat yang besar untuk manajemen risiko,
tidak semua risiko layak diasuransikan.
Bagian berikut ini membicarakan tipe-tipe risiko yang layak diasuransikan,
dari sudut pandang perusahaan asuransi (insurers)
:
a. Kerugian karena Risiko Bisa Ditentukan dan Diukur
Jika kerugian tidak bisa diukur, maka perusahaan asuransi tidak akan bisa
membuat kontrak asuransi. Secara teoritis sebagian besar risiko bisa ditentukan dan diukur. Tetapi
dalam praktik, penentuan dan pengukuran risiko tidak semudah yang dibayangkan.
Contoh : perusahaan asuransi bersedia menanggung asuransi ketidakmampuan
bekerja lagi (disability)
dengan menerima premi tertentu. Kemudian orang tersebut mengalami kecelakaan
dan mengklaim
tidak bisa lagi bekerja, dan karena itu menuntut uang pertanggungan. Bagaimana menentukan bahwa klaim orang
tersebut sudah benar ? Apa definisi tidak mampu lagi bekerja ? Sering kali perusahaan asuransi
percaya saja dengan klaim nasabahnya. Setelah kejadian tersebut ditentukan, pertanyaan berikutnya
adalah seberapa besar kerugian yang bisa dibayarkan? Bagaimana jika nasabah mengklaim
mengalami penderitaan akibat kecelakaan tersebut senilai Rp1.000.000.000 ?
Nilai atau kerugian dari penderitaan atau kesedihan semacam itu akan sulit ditentukan. Biasanya pengadilan
yang akan memutuskan seberapa besar ganti rugi yang pantas (meskipun mungkin juga tidak ada
dasar yang memuaskan untuk sampai pada angka ganti rugi tersebut).
b. Risiko yang Mempunyai Kemiripan dan Banyak
Salah satu persyaratan penting dari sudut pandang perusahaan asuransi
adalah risiko yang diasuransikan
bisa diperkirakan di muka. Perusahaan asuransi bisa memperkirakan lebih baik
jika risiko tersebut cukup banyak dan mirip satu sama Iain. Jika hanya satu
risiko terjadi dalam waktu sekian lama, maka perusahaan asuransi akan menghadapi ketidakpastian yang
sama dengan pihak yang
mengasuransikan (insured).
Contoh tipe risiko semacam itu adalah risiko kematian manusia.
c. Kerugian Harus Terjadi karena Ketidaksengajaan atau Karena Kecelakaan
Risiko muncul karena adanya ketidakpastian. Jika ketidakpastian bisa dihilangkan,
maka tidak ada risiko,
dan karenanya tidak akan ada asuransi. Jika seseorang sudah bisa memperkirakan besarnya
risiko,
maka dia tidak akan membutuhkan asuransi. Kesengajaan merupakan contoh lain
dari kepastian.
Jika seseorang sengaja membakar pabriknya untuk memperoleh tanggungan asuransi,
maka
orang tersebut tidak menghadapi risiko, karena dia sudah merencanakan
tindakannya.
Contoh :
Saya membeli asuransi kecelakaan. Misalkan saya sudah bosan dengan mobil
tersebut, dan ingin mengganti dengan yang
baru. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menabrakkan mobil tersebut sampai rusak, kemudian saya bisa
memperoleh ganti rugi kerusakan tersebut dari perusahaan asuransi. Uang ganti tersebut bisa saya gunakan untuk membeli
mobil baru.
d. Kerugian yang tidak Diakibatkan
oleh Bencana
Salah satu tujuan mengumpulkan eksposur risiko adalah agar terjadi
'diversifikasi', yaitu kerugian yang muncul bisa ditanggung oleh premi dari nasabah lainnya yang tidak
mengalami risiko tersebut. Jika sebagian risiko ternyata muncul pada saat yang bersamaan, maka prinsip
'diversifikasi' atau pengumpulan
eksposur semacam itu tidak terjadi. Perusahaan asuransi menghadapi risiko membayar tanggungan yang sangat
besar, yang bisa mengakibatkan kebangkrutan perusahaan asuransi tersebut.
Contoh : Sebuah perusahaan asuransi menjual risiko kerusakan rumah kepada
banyak penduduk disuatu
kota. Kemudian, terjadi gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan pada
rumah-rumah di kota
tersebut, sehingga perusahaan asuransi akan menanggung kerugian yang sangat
besar (bisa mengakibatkan
kebangkrutan) karena risiko muncul pada saat yang bersamaan.
e. Kerugian yang Besar
Perusahaan atau individu seharusnya mengasuransikan risiko yang mempunyai
potensi kerugianyang
besar. Tidak akan ekonomis jika perusahaan atau individu mengasuransikan risiko
yang potensi kerugiannya
kecil. Untuk risiko tersebut, perusahaan atau individu bisa menanggung risiko
tersebut dengan
dana internal, misal menyiapkan cadangan kerugian, atau individu menggunakan
sebagian penghasilannya
untuk mendanai kerugian tersebut.
Contoh : Kerugian karena ban mobil pecah barangkali tidak ekonomis untuk
diasuransikan, karena biaya
untuk memperbaiki ban pecah tidak akan terlalu tinggi. Premi untuk risiko
tersebut justru akan lebih tinggi dibandingkan dengan cadangan dari tabungan
seseorang. Tetapi risiko kecelakaan mobil, dimana kerugiannya bisa mencapai
puluhan juta rupiah, akan lebih layak untuk diasuransikan.
f. Probabilitas Terjadinya Kerugian Tidak Terlalu Tinggi
Jika probabilitas terjadinya kerugian terlalu tinggi, maka premi yang
dibebankan oleh perusahaan asuransi menjadi sangat tinggi. Premi total tersebut menjadi sama dengan
kerugian yang akan ditanggung
oleh perusahaan asuransi karena risiko tersebut, ditambah dengan biaya overhead perusahaan asuransi dan
target keuntungan perusahaan asuransi tersebut.
Contoh: Kerugian karena sakit kepala. Sakit kepala merupakan hal yang bisa
semua orang rasakan dan sering
terjadi. Jika penyakit ini diasuransikan akan ada banyak orang yang meminta
klaim perawatan
yang berbanding lurus dengan biaya premi yang tinggi
Contoh
resiko yang tidak layak diasuransikan :
1. Resiko
kerugian bisnis selama periode depresi
Bersifat
cathastropluc. Jika terkadi depresi, semua bisnis akan merugi. Perusahaan
asuransi akan
membayar
pertanggungan yang terlalu tinggi. Selain itu, pada kondisi depresi semua
membeli asuransi. Pada kondisi baik, tidak ada yang membeli asuransi.Perusahaan
asuransi tidak bisa menyeimbangkan rugi pada depresi dan laba pada kondisi
ekonomi baik.Perusahaan asuransi akan selalu rugi.
2. Kerugian
karena informasi rahasia bocor ke pesaing
Sulit
ditentukan dan diukur besarnya kerugian karena peristiwa tersebut. Karena
sulit, problem moral hazard bisa muncul. Perusahaan bisa mengaku-aku bahwa
informasi penting itu bocor, padahal tidak ada kejadian seperti itu.
3. Kerugian
Perdagangan di Bursa Saham
Sulit
ditentukan dan diukur karena kondisi bursa saham bisa berubah dengan sangat
cepat. Bersifat cathastophic, jika kondisi ekonomi jelek maka bursa saham
semuanya mengalami kerugian. Jika kondisi ekonomi baik bursa baik tidak ada
yang beli asuransi.
Tentunya sektor asuransi bersifat dinamis. Beberapa risiko yang dulu tidak
layak diasuransikan, sangat mungkin menjadi layak untuk diasuransikan jika ada perusahaan asuransi yang
bisa menemukan cara baru
untuk mengatasi risiko yang tidak yang layak tersebut
Mengapa Tidak semua dapat di asuransikan ? Karena :
1.
Kemungkinan kerugia
n dimasa
depan tidak dapat diperkirakan dan dihitung, ini memang prospek
keuntungan serta kerugian . risiko tidak dapat diramalkan dan di ukur(
Semua risiko yg melibatkan
bencana
alam,dll)
2. Risiko tersebut bersifat homogeny atau tidak dalam jumlah yg cukup
banyak. Contoh: Lukisan asli
Monalisa , sulit di asuransikan karena jumlahnya hanya satu (1) sehingga
pendanaan utk menjadi tolak
ukur nilai / harganya tidak ada.
3. Bentuk risiko bukan risiko Mumi (Pure Risk)
4. Bukan merupakan risiko khusus atau Particular
5. Kerugian atau kerusakan yg diakibatkan terjadi dari suatu peristiwa yg
bukan bersifat kebetulan
(fortuitous)
6. Risiko adalah suatu hal yg bertentangan dgn kebijakan umum atau dgn
kebijakan pemerintah (Not against public policy ). Misalnya : Risiko terkena
denda tilang karena melanggar peraturan lalu lintas, tidak dapat di asuransikan
7. Objek risiko dan dampak kerugian yg mungkin timbul , tidak dapat di ukur
atau dinilai dgn uang
(financial Value)
8. Mereka yang akan mengalihkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi
atau akan
mengasuransikan , tidak mempunya insurable Interest atau kepentingan yg
melekat pada Obyek
pertangungan asuransi atau obyek risiko yg sah dilindungi hukum
9. Atas pengalihan risiko tersebut tidak dapat ditetapkan jumlah premi
asuransi yang wajar (Reasonable Premium)
10. Untuk hal-hal yg dampak keuangannya masih sanggup kita tanggung, kita
tidak memerlukan asuransi
11. Untuk
hal-hal yang waktunya dapat di ketahui solusinya bukan asuransi
Manfaat
asuransi antara lain :
· Melindungi
risiko investasi
· Sumber
dana investasi
· Melengkapi
persyaratan kredit
· Mengurangi
kekhawatiran
· Mengurangi
biaya modal
· Menjamin
kestabilan perusahaan
· Dapat
meratakan keuntungan
· Dapat
menyediakan layanan profesional
· Mendorong
usaha pencegahan kerugian
· Membantu
pemeliharaan kesehatan
SUMBER BERPENDAPAT :
- BMP ADBI
4211; Suryanto; Manajemen Resiko dan Asuransi; Edisi 3; Universitas Terbuka
- Materi
Inisiasi 4 Tutorial Online Mata Kulian Manajemen Resiko dan Asuransi
Universitas Terbuka.