TUGAS 1 :
Jawablah pertanyaan berikut
dengan jawaban yang tepat!
- Jelaskan fungsi primer dari uang?
- Jelaskan apa yang di maksud dengan
Kebijakan moneter bersifat ekspansif ?
- Jelaskan penyebab terjadinya Inflasi
dan bagaimana cara mengatasinya?
Tulis jawaban dalam bentuk
word/pdf dan diketik/ditulis rapi.
PENYELESAIAN TUGAS 1 :
SOAL NOMOR 1 :
Fungsi
Asli Uang (Fungsi Primer) :
Sebagai
alat penukar (medium of exchange). Uang digunakan sebagai alat untuk
mempermudah pertukaran. Semenjak adanya uang, pertukaran dapat dilaksanakan
setiap saat, tanpa menunggu adanya kesamaan kehendak.
Sebagai
alat satuan hitung (a unit of account). Satuan hitung diperlukan untuk
menentukan harga suatu barang. Dengan uang, nilai suatu barang dapat diukur dan
dibandingkan.
SOAL NOMOR 2 :
Kebijakan Moneter Ekspansif :
Dalam mengelola perekonomian suatu Negara, Pemerintah dan Bank
Sentral melakukan berbagai macam kebijakan ekonomi untuk mengarahkan
perekonomian bangsa, Salah satunya Kebijakan Moneter. Kebijakan Moneter
merupakan suatu proses untuk mengatur persediaan uang suatu negara guna
mencapai tujuan tertentu. Kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dan Bank
Sentral seperti menahan laju inflasi, mencapai kondisi masyarakat yang lebih
sejahtera serta menciptakan kestabilan perekonomian.
Ada dua macam Kebijakan Moneter yang dapat diambil sebagai langkah
untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar yaitu Kebijakan Moneter Ekspansif
dan Kebijakan Moneter Kontraktif. Akan dibahas lebih jauh mengenai Kebijakan
Moneter Ekspansif atau Monetary Expansive Policy. Kebijakan Moneter
Ekspansif atau Kebijakan Uang Longgar merupakan Kebijakan Moneter melalui
Bank Sentral yang bertujuan untuk menambah jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Kebijakan Moneter Ekspansif umumnya dilakukan ketika negara sedang mengalami
resesi atau depresi. Pasalnya pada saat negara mengalami kelesuan
ekonomi, masyarakat akan cenderung membiarkan uangnya diam didalam bank guna
menghindari kerugian berlebih akibat rendahnya nilai tukar uang sehingga
perputaran ekonomi dapat tersendat.
Ada beberapa langkah atau kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah
melalui Bank Sentral guna menambah jumlah uang yang beredar, antara lain :
Menurunkan Suku Bunga Bank :
Penurunan suku bunga bank akan membuat keinginan masyarakat untuk
menabung menjadi turun karena pendapatan yang diterima dirasa tidak
menguntungkan bagi nasabah dan keinginan untuk meminjam uang ke bank menjadi
lebih tinggi karena bunga pinjaman yang dibayarkan jauh lebih rendah dari
biasanya.
Membeli Surat Surat Berharga :
Ketika Pemerintah melalui Bank Sentral membeli Surat Berharga, maka
uang pemertintah akan bergerak ke masyarakat sehingga uang yang beredar di
masyarakat meningkat dan dapat digunakan untuk menggerakkan perekonomian
nasional.
Menurunkan Cadangan Kas :
Pada saat kondisi perekonomian mengalami kelesuan, pihak bank
sentral akan mengambil langkah menurunkan cadangan kas perbankan. Ketika
cadangan kas bank diturunkan maka jumlah uang yang bersirkulasi di masyarakat
akan bertambah menjadi lebih tinggi sehingga minat masyarakat dalam
memanfaatkan uang tersebut menjadi lebih tinggi.
Mempermudah Pemberian Kredit :
Pada saat kondisi resesi, berbagi sektor ekonomi mengalami kelesuan
bahkan berhenti. Guna mengatasinya maka jumlah aliran uang ke masyarakat harus
ditingkatkan. Salah satunya adalah dengan menurunkan syarat pemberian kredit.
Ketika bank sentral memberikan kemudahan pemberian kredit kepada masyarakat
maka keinginan masyarakat untuk melakukan peminjaman akan semakin meningkat,
sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat juga akan bertambah.
SOAL NOMOR 3 :
Penyebab terjadinya Inflasi dan bagaimana cara mengatasinya
:
Istilah
inflasi tengah menjadi sorotan di masyarakat. Pasalnya, lonjakan inflasi
terjadi di banyak negara baik maju maupun berkembang pada Juni ini. Bahkan,
inflasi Amerika Serikat (AS) tembus 9,1 persen. Tingkat inflasi AS itu
melampaui ekspektasi para ekonom dan tercatat menjadi yang tertinggi dalam 41
tahun terakhir.
Di dalam
negeri sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 4,35
persen pada Juni 2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on
year/yoy). Inflasi tahunan yang berada di atas 4 persen ini merupakan yang
tertinggi sejak 2017 lalu.
Penyebabnya
tak lain adalah perang Rusia dan Ukraina. Ketegangan antar dua negara ini
menyebabkan lonjakan harga berbagai komoditas dunia terutama minyak dan pangan.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan inflasi? Menurut Bank
Indonesia (BI), inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan
terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu, menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi adalah kemerosotan nilai uang kertas akibat
banyaknya peredaran uang kertas dan kenaikan harga barang.
Sebuah negara disebut inflasi jika kenaikan harga barang terjadi secara meluas
akibat kenaikan suatu barang yang memengaruhi barang lain. Sementara kenaikan
harga satu atau dua barang tidak dapat disebut inflasi.
Garis besar
dari pengertian ini adalah inflasi terjadi karena kenaikan harga barang dan
jasa secara meluas yang konsisten dalam waktu cukup panjang sehingga
mengacaukan perputaran keuangan serta menyebabkan terjadinya penurunan nilai
mata uang.
Apa penyebab inflasi? Secara umum, inflasi disebabkan oleh ketidakseimbangan
permintaan dan penawaran barang atau jasa, peredaran uang, serta biaya
produksi. Kondisi ekonomi negara yang menjadi mitra dagang turut berpengaruh
terhadap terjadinya inflasi.
1. Tingginya permintaan pasar
Meningkatnya
permintaan pasar dalam negeri terhadap suatu jenis barang atau jasa tertentu
dalam jumlah besar namun tidak diimbangi dengan pasokan barang yang memadai
atau terjadi kelangkaan barang di pasaran.
2. Biaya
produksi tinggi
Biaya produksi
yang membengkak disebabkan oleh stok bahan baku yang langka di pasaran.
Sementara di waktu yang sama, permintaan akan barang tersebut sangat tinggi.
Harga bahan baku akan menjadi mahal dan biaya produksi harus dinaikkan.
Imbasnya, harga jual barang menjadi mahal.
Faktor lain
selain kelangkaan bahan baku di pasaran yang menjadi penyebab inflasi adalah
naiknya harga bahan bakar dan upah buruh. Dalam situasi tertentu, faktor-faktor
tersebut bisa saja naik secara bersamaan.
3. Peredaran
uang
Banyaknya
peredaran uang di masyarakat berimbas pada kenaikan harga barang. Hal ini
disebabkan karena pasokan barang yang beredar di pasaran dalam keadaan stagnan,
sementara uang yang beredar di masyarakat jumlahnya lebih banyak.
Dampak Inflasi
BI menyatakan
inflasi memberikan dampak besar bagi masyarakat, baik sebagai konsumen maupun
produsen. Inflasi juga memberikan dampak pada negara. Berikut tiga garis besar
dampak inflasi:
1. Inflasi
yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus menurun sehingga
berdampak pada standar hidup masyarakat dan menjadikan semua orang, terutama
kelompok menengah ke bawah, semakin tidak mampu.
2. Inflasi
yang tidak stabil menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam
mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak
stabil menyulitkan masyarakat saat akan berinvestasi, produksi, dan konsumsi.
Dampaknya, pertumbuhan ekonomi menurun.
3. Inflasi
domestik yang lebih tinggi dibanding inflasi negara lain memicu terjadinya
tekanan pada nilai rupiah.
Cara Atasi Inflasi
Pemerintah
bisa menekan laju dari inflasi dengan melakukan beberapa cara. Dilansir dari
berbagai sumber, berikut ini 3 cara untuk mengatasi inflasi disertai penjelasannya.
1. Kebijakan
Fiskal
Cara pertama
yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal
ini sendiri berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran dari anggaran
pemerintah.
Kebijakan fiskal ini antara lain dengan meningkatkan tarif pajak, mengurangi
pengeluaran dari pemerintah, dan melakukan pinjaman.
2. Kebijakan
Moneter
Kebijakan
moneter menjadi salah satu dari cara mengatasi inflasi yang bisa dilakukan oleh
pemerintah. Kebijakan moneter atau kebijakan keuangan bisa dilakukan dengan
menambah ataupun mengurangi jumlah uang yang beredar.
Hal ini
dilakukan untuk menjaga kestabilan moneter dengan tujuan bisa meningkatkan
kesejahteraan dari masyarakat suatu negara.
Kebijakan
moneter lainnya adalah dengan melakukan kebijakan operasi pasar terbuka.
Kebijakan ini bisa dilakukan dengan cara mengendalikan jumlah uang beredar.
3. Kebijakan Non-fiskal dan Non-moneter
Selain
menggunakan kebijakan fiskal dan juga kebijakan moneter, pemerintah juga bisa
menggunakan kebijakan non fiskal dan juga non moneter. Kebijakan nonfiskal dan
nonmoneter ini dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Setidaknya
terdapat 5 cara yang termasuk ke dalam kebijakan non-fiskal dan non-moneter
yang biasanya dilakukan oleh pemerintah.
a. Menambah
hasil produksi
Pemerintah
akan memberikan kebijakan-kebijakan yang bisa meringankan para pengusaha. Hal
ini dilakukan oleh pemerintah dengan harapan para pengusaha bisa menggenjot
produksi agar lebih banyak lagi.
Dengan
banyaknya barang yang beredar di masyarakat, maka perputaran uang akan semakin
cepat dan banyak, sehingga uang yang beredar menjadi kembali seimbang.
b. Mempermudah
masuknya barang impor
Tak semua
barang bisa dipenuhi oleh produsen dalam negeri, untuk itu mempermudah masuknya
barang barang impor menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri.
Hal ini bisa
dilakukan dengan cara menurunkan pajak dan juga mempermudah perizinan barang
impor.
c.
Menstabilkan pendapatan masyarakat
Menjaga
pendapatan masyarakat agar tidak naik juga bisa menjadi salah satu cara untuk
menekan laju pertumbuhan inflasi yang tak terkendali.
d. Menetapkan
harga maksimum
Pada saat
terjadi inflasi, harga barang cenderung naik tak terkendali. Hal inilah yang
membuat daya beli dari masyarakat menurun. Dengan menetapkan harga maksimum,
pemerintah mengharap agar daya beli masyarakat menjadi lebih baik lagi.
e. Pengawasan
distribusi barang
Distribusi
barang yang terhambat juga menjadi salah satu faktor naiknya harga di suatu
wilayah. Permintaan yang besar tidak diimbangi dengan jumlah barang yang
terbatas akibat terhambatnya proses distribusi barang.
Dengan
melakukan pengawasan sebagai salah satu cara mengatasi inflasi, diharapkan
barang tersebut bisa cepat didistribusikan kepada masyarakat.
Sumber Pustaka :
Uang dan Perbankan; Suryanto; ADBI4331; Universitas Terbuka; Cetakan Kedua Mei 2023.
https://finance.detik.com/moneter/d-6022525/uang-pengertian-fungsi-dan-jenis-jenisnya
https://www.bi.go.id/id/bi-institute/policy-mix/core/Documents/Kebijakan%20Moneter.pdf