DAFTAR ISI
TINJAUAN MATA KULIAH
MODUL 1 : DASAR POLA PIKIR KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA
MODUL 2 : USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
MODUL 3 : STRATEGI MEMBANGUN KEUNGGULAN KOMPETITIF
MODUL 4 : MERINTIS USAHA BARU DAN PENGEMBANGANNYA
MODUL 5 : MENENTUKAN BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
MODUL 6 : WARALABA (FRANCHISING)
MODUL 7 : STRATEGI PEMASARAN DAN MANAJEMEN ORGANISASI BISNIS
MODUL 8 : MANAJEMEN OPERASIONAL DAN STRATEGI PENGELOLAAN KEUANGAN
MODUL 9 : PERENCANAAN BISNIS
TINJAUAN MATA KULIAH
Mata kuliah Kewirausahaan lahir karena secara akademik sangat diperlukan. Dalam kerangka perkembangan Ilmu Pengetahuan, Kewirausahaan termasuk dalam kelompok ilmu terapan sebab prinsip-prinsip dari Kewirausahaan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Mata kuliah ini memberikan pemahaman yang mendalam dan keterampilan tentang konsep dasar kewirausahaan dan wirausaha serta model proses kewirausahaan; usaha mikro, kecil, dan menengah, strategi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah, strategi membangun keunggulan kompetitif dan proses manajemen strategis; merintis usaha baru dan pengembangannya; bentuk-bentuk kepemilikan bisnis dan bentuk kepemilikan usaha lainnya; waralaba; strategi pemasaran, E-Commerce dan kiat pemasaran usaha baru serta manajemen organisasi bisnis dan MSDM; manajemen produksi dan strategi pengelolaan keuangan; penyusunan rencana bisnis dan pengelolaan arus kas
MODUL 1 : DASAR POLA PIKIR KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA
Dalam banyak literatur, pembahasan mengenai kewirausahaan sudah lama muncul yaitu pada awal abad ke-18. Berdasarkan Soeharto Prawirokusumo dalam Suryana; Istilah Wirausaha pertama kali digunakan oleh Richard Catillon (Irlandia) yang berdiam di Perancis dalam bukunya essai sur la nature du commerce en generale. Dalam buku tersebut Wirausaha adalah; seorang yang menanggung resiko. Awalnya istilah Wirausaha merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah yang kemudian menjualnya dengan harga yang tidak pasti. Istilah maupun isu kewirausahaan menjadi populer dalam dunia perdagangan atau bisnis modern di hampir seluruh dunia pada tahun 1980.
Pembicaraan tentang Kewirausahaan sebagai suatu fokus perhatian dan ketertarikan kembali ditekankan; Sebagai suatu kajian yang sangat penting bagi para mahasiswa bisnis dan manajemen, para pelaku bisnis, akademis, dan pemerintah di berbagai tingkat di seluruh dunia.
Hal ini disebabkan karena dianggap dan diyakini bahwa kemajuan dan kekuatan perekonomian suatu bangsa sangat tergantung pada kemajuan perdagangan dan bisnis. Perdagangan dan bisnis tersebut dapat muncul, maju dan meluas karena peran yang dimainkan oleh faktor kewirausahaan.
KEGIATAN BELAJAR 1 :
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA
A. DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN
Ada banyak alasan, mengapa pada akhirnya kewirausahaan dijadikan sebuah ilmu yang diajarkan dalam dunia pendidikan. Prawirokusumo; pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu yang independen , karena kewirausahaan :
1. berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
2. memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha
3. merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4. merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan, atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Jika diamatai dari proses perkembangannya, sejak awal abad ke-20, kewirausahaan sudah dikenal di beberapa negara. Di Belanda kewirausahaan dikenal dengan sebutan "ondernemer", sedangkan di Jerman dikenal dengan sebutan "unternehmer". Secara umum, dalam mempelajari ilmu kewirausahaan, kita akan memahami bahwa dalam kewirausahaan banyak tanggung jawab yang harus ditangani, antara lain : tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial, penyediaan modal, penerimaan dan penanganan tenaga kerja, pembelian, penjualan, pemasangan iklan, dll.
Pada tahun 1950-an, pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa negara seperti di Eropa, Amerika, Kanada. Bahkan, sejak tahun 1970-an, banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha baru. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu.
B. KEWIRAUSAHAAN DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG DAN KONTEKS
Untuk dapat memahami kewirausahaan secara utuh, penting bagi kita untuk meninjau berbagai perspektif bidang ilmu lainnya terhadap kewirausahaan. Ada beberapa pandangan dari berbagai sudut pandang dan konteks mengenai kewirausahaan adalah sebagai berikut :
1. Pandangan ahli ekonomi
Suryana; Menurut ahli ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-faktor produks seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Gunadarma dalam Wiarsih Febriani; Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan ditekankan pada identifikasi peluang yang terdapat pada peran serta membahas fungsi inovasi dari kewirausahaan dalam menciptakan kombinasi sumber daya ekonomis sehingga memengaruhi ekonomi agregat.
2. Pandangan ahli manajemen
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, dan keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru.
Fungsi wirausaha adalah memperkenalkan produk, melaksanakan metode produksi, membuka pasar, membuka bahan/sumber-sumber, dan melaksanakan organisasi baru. Unsur-unsur kewirausahaan meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan memanfaatkan peluang.
3. Pandangan pelaku bisnis
Dalam konteks bisnis Sri Edi Swasno dalam Suryana; wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha.
Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.
4. Pandangan psikologi.
Surayana; wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
Gunadarma dalam Wiarsih Febriani; menjelaskan bahwa dalam bidang ilmu psikologi, studi kewirausahaan meneliti karakteristik kepribadian wirausaha.
5. Pandangan pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
C. OBJEK STUDI KEWIRAUSAHAAN
Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk prilaku. Menurut Soeparman Soemahamidjaja dalam Suryana; kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi kemampuan :
1. merumuskan tujuan hidup/usaha;
2. memotivasi diri;
3. berinisiatif;
4. berinovasi;
5. membentuk modal material, sosial, dan intelektual;
6. mengatur waktu dan membiasakan diri;
7. mental yang dilandasi agama;
8. membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan.
D. BISAKAH KITA MEMPELAJARI KEWIRAUSAHAAN?
Pertanyaan ini tentunya muncul di benak kita semua, dapatkah kewirausahaan dipelajari? Bagaimana peran pendidikan dalam proses pembentukan kewirausahaan?.
Suryana; beberapa puluh tahun yang lalu ada pendapat bahwa kewirausahaan tidak dapat dipelajari dalam arti seseorang akan menjadi wirausaha hanya faktor bawaan atau keturunan. Namun dalam perkembanagan selanjutnya, hasil penelitian menunjuukhan wirausaha.
Di negara maju pertumbuhan wirausaha membawa peningkatan ekonomi yang luar biasa. Para wirausaha baru ini telah memperkaya pasar dengan produk-produk yang inovatif dan memiliki daya saing tinggi.
Sebagai suatu disiplin ilmu, ilmu kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan sehingga setiap individu memiliki peluang untuk tampil sebagai seorang wirausahawan (entrepreneur). Untuk menjadi wirausaha sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahaun mengenai segala aspek usaha yang akan ditekuninya. Sebagaimanan yang telah dijelaskan sebelumnya, tugas dari wirausaha sangat banyak, antara lain tugas mengambil keputusan, kepemimpinan teknis, dll.
Hal ini didukung oleh pendapat Churchill dalam Gunadarma; masalah pendidikan sangatlah penting bagi kberhasilan wirausaha. Bahkan dia mengatakan bahwa kegagalan pertama dari seorang wirausaha adalah karena dia lebih mengandalkan pengalaman daripada pendidikan. Namun pengalaman juga sangat penting bagi seorang wirausaha, karena sumber kegagalan kedua adalah jika seorang wirausaha hanya bermodalkan pendidikan tapi miskin pengalaman lapangan. Oleh karena itu, perpaduan antara pendidikan dan pengalaman adalah faktor utama yang menentukan keberhailan wirausaha.
Transformasi pengetahuan kewirausahaan terus berkembang. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak dilakukan penelitian mengenai teori maupun praktik kewirausahaan. Di Indonesia pun pengetahuan kewirausahaan telah diajarkan baik di sekolah menengah, perguruan tinggi dan berbagai tempat pelatihan maupun kursus bisnis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan baik secara keilmuan maupun praktik dapat diajarkan.
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa seorang wirausaha yang memiliki potensi sukses adalah mereka yang mengerti kegunaan pendidikan untuk menunjang kegiatan serta mau belajar untuk meningkatkan pengetahuan. Lingkungan pendidikan dimanfaatkan oleh wirausaha sebagai sarana untuk mencapai tujuan, pendidikan disini berarti pemahaman suatu masalah yang dilihat dari sudut keilmuan atau teori sebagai landasan berpikir .
Renungan 1 :
"Jika dahulu kewirausahaan dianggap bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah bergeser. Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya".
E. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA
Menurut Drucker dan Suryana; Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Secara epitemologi, kewirausahaan merupakan nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha atau proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kewirausahaan atau entrepreurship adalah bentuk usaha menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan risiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan memobilisasi manusia, keuangan, dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil.
Menurut Zimmerer dalam Suryana; Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi dan keberanian untuk menghadapi risiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru.
Di bawah ini merupakan pengertian dan definisi wirausaha menurut para ahli :
1. Penrose "Kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan".
2. Israel Kirzner "Kewirausahaan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu".
3. Raymond "Wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk meningkatkan kesejahteraan diri masyarakat dan lingkungan.
4. Kasmir "Wirausha adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan"
5. Arif H. Hadipranata "Wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta menerima keuntungan finansial ataupun non uang"
6. Kathleen "Wirausaha adalah ornag yang mengatur, menjalankan, dan menanggung risiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya dalam dunia usaha"
7. Andrew J Dubrin "Wirausaha adalah seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business)"
8. Robbin & Coulter "Kewirausahaan adalah proses di mana seorang individu atau kelompok individu menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan" (Entrepreneurship is the process whereby an individual or a group of individuals uses organized efforts and means to pursue opportunities to create value and grow by bulfilling wants and need through innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled).
9. Soeharto Prawiro "Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth)"
10. Ahmad Sanusi "Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis".
11. Jan Baptista Say "Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya". Frank Knight "Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarhan dan pengawasan".
12. Joseph Schumpeter "Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk :
a. memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru;
b. memperkenalkan metode produksi baru;
c. membuka pasar yang baru (new market);
d. memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru;