DISKUSI
2 :
PERHATIAN
- Dalam
memberikan tanggapan dalam setiap diskusi, kemukakanlah pendapat Anda
dengan kalimat Anda sendiri.
- Jangan
mengcopy dari tanggapan yang sudah diberikan oleh teman Anda sebelumnya.
- Jangan
mengambil dari artikel di internet dan langsung mengunggah dalam diskusi.
Artikel dalam internet hanya sebagai ide/masukan untuk Anda dalam
memberikan tanggapan dalam diskusi
- Jika
salah satu dari 2 hal tersebut Anda lakukan maka akan ada penalti dalam
nilai diskusi.
- Kami
lebih menghargai tanggapan dari hasil pemikiran Anda
sendiri.
Silakan
kerjakan dan diskusikan hal berikut ini!
- Dasar
penalaran meliputi ide, konsep dan term. Buatlah contoh di sekeliling
anda yang menunjukkan 3 hal tersebut dan jelaskan?
- Berikan
contoh dari sesat pikir material dan formal pada percakapan sehari-hari?
Semangat
selalu!
PENDAPAT
DISKUSI :
1. Contoh yang menunjukkan Dasar Penalaran
(Ide, Konsep, dan Term) :
Dasar penalaran pada
umumnya adalah KONSEP atau IDE atau sering
juga disebut dengan pengertian, tanpa ada konsep atau ide tidak dapat diadakan
penalaran karena konsep merupakan komponen terkecil dalam penalaran. Konsep
atau ide diungkapkan dalam bentuk bahasa disebut dengan istilah TERM.
Konsep dan term mempunyai konotasi dan
denotasi atau disebut juga mempunyai isi dan luas, isi term merupakan suatu
pengertian yang terkandung di dalamnya dan luas term merupakan suatu himpunan.
Jadi, term pada dasarnya ada pengertiannya dan ada himpunannya dan tidak
mungkin ada term yang tanpa pengertian dan himpunan walaupun kosong tidak ada
yang ditunjuk tetap sebagai suatu himpunan, yaitu himpunan kosong.
Term maupun Konsep sebagai dasar
penalaran perlu
dipelajari dan diketahui juga pengelompokannya sehingga dapat diketahui apa
fungsi masing-masing kelompok term disebut dalam penalaran. Term secara
sederhana dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok; yaitu atas dasar isi yang
terkandung dalam term, atas dasar luas atau himpunannya , atas dasar cara
beradanya sesuatu, dan atas dasar cara menjelaskan sesuatu.
Di antara empat kelompok ini yang
langsung berhubungan dengan perkembangan logika adalah term yang ditinjau atas
dasar luas atau cakupannya yang mewujudkan adanya suatu himpunan, yang kemudian
himpunan merupakan bentuk logika suatu konsep atau term, yang selanjutnya dapat
untuk membuktikan sah tidaknya suatu penalaran.
Konsep atau idea atau gagasan tentang sesuatu hal itu akan diungkapkan
dalam bentuk yang berupa lambang-lambang bunyi, yakni bunyi yang mempunyai
makna tertentu yang disebut perkataan, atau berupa lambang-lambang grafis,
yakni gambar yang mempunyai makna tertentu, misalnya berupa huruf atau
rangkaian huruf-huruf yang mewujudkan perkataan.
Contoh: manusia, pohon, harimau, kursi, mencubit, ilmu, dan sebagainya.
Sementara itu Term adalah symbol atau
kesatuan beberapa symbol yang dapat untuk menyatakan suatu konsep atau
pengertian, yang berkedudukan sebagai Subjek atau predikat dalam suatu kalimat.
Contoh: Wanita itu menangis (Kata
“wanita” merupakan Subjek; dan kata “menangis” merupakan prediktanya.
2. Contoh dari Sesat Pikir Material dan
Formal pada percakapan sehari-hari :
Prinsip dasar penalaran yang dapat
membuat sesat pikir (kesalahan) disebabkan manusia tidak jarang memperoleh
pengetahuan yang tidak benar karena adanya kesalahan dalam proses penyimpulan.
Kesalahan (Sesat Pikir) penyimpulan
digolongkan atas dua, yakni Sesat Pikir material dan Sesat Pikir formal.
Sesat Pikir material adalah kesalahan putusan yang digunakan
sebagai pertimbangan yang seharusnya memberikan fakta atau kebenaran.
Mari kita lihat contoh berikut ; Berdasarkan
pengamatan orang melihat setiap hari mata hari tampak bergerak dari timur ke
barat, dulu orang menyimpulkan bahwa matahari mengelilingi bumi, Lalu
kesimpulan ini digunakan untuk menjelaskan susunan alam semesta. Oleh karena
putusan (kesimpulan) yang digunakan untuk menjelaskan susunan alam semesta
salah, maka penjelasan tentang alam semesta pun salah.
Sesat Pikir formal adalah kesalahan putusan berdasarkan bentuk
atau sering disebut juga sesat pikir menurut logika.
Mari kita lihat contoh berikut ;
Peserta Pelatihan adalah Pegawai Negeri
Sipil dan Pegawai Honorer
Dan, ternyata Pegawai Negeri yang
laki-laki,
Berarti, dia bukan Pegawai Honorer.
Sumber
Berpendapat :
BMP
ISIP4211; EDISI 2; LOGIKA; NOOR MUHSIN BAKRY & SONJORURI BUDIANI TRISAKTI;
UNIVERSITAS TERBUKA; 2017