DISKUSI 2 :
Dasar-dasar
Penalaran Logis
Pada diskusi minggu ke 2 ini terlebih dahulu Anda simak materi
inisiasi 2 tentang Dasar-dasar Penalaran Logis. Selanjutnya silahkan Anda
jawab dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Jelaskan hubungan ide, konsep dan term dengan prinsip penalaran?
2. Sebutkan dan jelaskan prinsip penalaran yang dapat membuat
sesat pikir?
Silahkan diskusikan,
Tutor
PENDAPAT DISKUSI :
1. Jelaskan hubungan ide, konsep dan term dengan prinsip
penalaran?
Dasar penalaran pada umumnya adalah konsep
atau ide atau sering juga disebut dengan pengertian, tanpa ada
konsep atau ide tidak dapat diadakan penalaran karena konsep merupakan komponen
terkecil dalam penalaran. Konsep atau ide diungkapkan dalam bentuk bahasa
disebut dengan istilah term.
Konsep dan term mempunyai konotasi dan denotasi atau disebut
juga mempunyai isi dan luas, isi term merupakan suatu pengertian yang
terkandung di dalamnya dan luas term merupakan suatu himpunan. Jadi, term pada
dasarnya ada pengertiannya dan ada himpunannya dan tidak mungkin ada term yang
tanpa pengertian dan himpunan walaupun kosong tidak ada yang ditunjuk tetap
sebagai suatu himpunan, yaitu himpunan kosong.
Term maupun Konsep sebagai dasar penalaran perlu dipelajari dan diketahui juga pengelompokannya sehingga
dapat diketahui apa fungsi masing-masing kelompok term disebut dalam penalaran.
Term secara sederhana dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok; yaitu atas
dasar isi yang terkandung dalam term, atas dasar luas atau himpunannya , atas
dasar cara beradanya sesuatu, dan atas dasar cara menjelaskan sesuatu.
Di antara empat kelompok ini yang langsung berhubungan dengan
perkembangan logika adalah term yang ditinjau atas dasar luas atau cakupannya
yang mewujudkan adanya suatu himpunan, yang kemudian himpunan merupakan bentuk
logika suatu konsep atau term, yang selanjutnya dapat untuk membuktikan sah
tidaknya suatu penalaran.
Di samping konsep dan term
sebagai unsur dasar penalaran perlu juga dipelajari prinsip-prinsip
penalaran atau sering juga disebut dengan aksioma penalaran. Prinsip-prinsip
penalaran merupakan dasar semua penalaran baik di bidang ilmiah atau
bidang-bidang yang lain. Dalam menalar apa pun pada dasarnya sudah melaksanakan
prinsip-prinsip tersebut, hanya tahu atau tidak karena prinsip-prinsip
penalaran tersebut bersifat alami bagi pemikiran.
2. Sebutkan dan jelaskan prinsip penalaran yang dapat membuat
sesat pikir?
Prinsip dasar penalaran yang dapat membuat sesat pikir
disebabkan manusia tidak jarang memperoleh pengetahuan yang tidak benar karena
adanya kesalahan dalam proses penyimpulan. Kesalahan penyimpulan digolongkan
atas dua, yakni kesalahan material dan formal. Kesalahan material adalah
kesalahan putusan yang digunakan sebagai pertimbangan yang seharusnya
memberikan fakta atau kebenaran.
Mari kita lihat contoh berikut ; Berdasarkan pengamatan orang
melihat setiap hari mata hari tampak bergerak dari timur ke barat, dulu orang
menyimpulkan bahwa matahari mengelilingi bumi, Lalu kesimpulan ini digunakan
untuk menjelaskan susunan alam semesta. Oleh karena putusan (kesimpulan) yang
digunakan untuk menjelaskan susunan alam semesta salah, maka penjelasan tentang
alam semesta pun salah. Empat prinsip dasar penalaran adalah :
1. Prinsip Identitas
(principium identitas) ; yang berbunyi
suatu hal adalah sama dengan halnya sendiri. Dengan kata lain sesuatu yang
disebut P maka sama dengan P yang dinyatakan itu sendiri bukan yang lain.
2. Prinsip Kontradiksi (principium contradictionis) ; yaitu sesuatu tidak dapat sekaligus merupakan hal itu dan bukan
hal itu pada waktu bersamaan atau sesuatu pernyataan tidak mungkin mempunyai
nilai benar dan tidak benar pada saat yang sama. Dengan kata lain sesuatu
tidaklah mungkin secara bersamaan merupakan P dan Non-P.
3. Prinsip Ekskusi Tertii (prinicipium exclusi tertii) ; yaitu prinsip penyisihan jalan tengah atau prinsip tidak adanya
kemungkinan ketiga. Prinsip ekskusi tertii berbunyi sesuatu jika dinyatakan
sebagai hal tertentu atau bukan hal tertentu maka tidak ada kemungkinan ketiga
yang merupakan jalan tengah. Dengan kata lain sesuatu X mestilah P atau Non-P
tidak ada kemungkinan ketiga.
4. Prinsip cukup alasan (principium rationis sufficientis) ; yang berbunyi suatu perubahan yang terjadi pada sesuatu hal
tertentu mestilah berdasarkan alasan yang cukup, tidak mungkin tiba-tiba
berubah tanpa sebab-sebab yang mencukupi. Dengan kata lain adanya sesuatu itu
mestilah mempunyai alasan yang cukup, demikian pula jika ada perubahan pada
keadaan sesuatu.
.
Sumber : Bakry,
Muhsin, Noor & Sonjoruri Budiani Trisakti. (2017). Logika. Jakarta :
Universitas Terbuka