Tugas 2
Kerjakan tugas Berikut..
- Berikan penjelasan tiga jenis strategi yang dikemukakan oleh Porter jika dihubungkan dengan core competence.
- a. Bandingkan ketiga pendekatan yang dikemukakan oleh Porter tersebut dengan strategi analyzer yang dikembangkan oleh Miles dan Snow!
b. Apakah ada persamaan diantara keduanya? Berikan Penjelasan
3. Jelaskan proses penyusunan strategi di organisasi sektor publik lingkungan Anda.
Pedoman Mengerjakan Tugas 2
- Panjang tulisan antara 8 sd 10 halaman
- Jarak baris 1,5 spasi
- Kutipan harap dilengkapi nama penulis dan tahun terbit
- Tidak terlambat mengunggah tugas
Format tulisan
- Pendahuluan
- Tujuan penulisan
- Teori atau konsep yang digunakan
- Analisis/pembahasan
- Kesimpulan
- Daftar Pustaka
TEORI STRATEGI PORTER DENGAN CORE COMPETENCE DIBANDINGKAN DENGAN
STRATEGI ANALYZER OLEH MILES DAN SNOW
DISUSUN OLEH :
N
A M A : MUKHTARUL MUSLIMIN
N
I M : 043987196
PROGRAM
STUDI : S1 ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN
ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN AKADEMIK 2022.1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Rumusan Masalah
Rumusan
masalah yang diangkat dalam penulisan artikel yang berjudul “ Teori Strategi
Porter dengan Core Competence dibandingkan dengan Strategi Analyzer oleh Miles
dan Snow “ yaitu :
Ø Menemukan titik temu
Strategi Porter dengan Strategi Analizer oleh Miles dan Snow.
I.2 Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Artikel yang berjudul
“Teori Strategi Porter dengan Core Competence dibandingkan dengan Strategi
Analyzer oleh Miles dan Snow “ yaitu :
Ø Membandingkan tiga strategi dari porter jika
dihubungkan dengan core competence dengan strategi analyzer dari Miles dan
Snow.
I.3 Teori dan Konsep Yang digunakan
Bab I Pendahuluan
Ø Rumusan Masalah
Ø Tujuan Penulisan
Ø Sistematika Penulisan
Bab II Pembahasan
Ø Penjelasan tiga jenis strategi yang
dikemukakan oleh Porter
Ø Tiga Jenis strategi yang dikemukan oleh Porter
dihubungkan dengan Core Competence
Ø Memperbandingkannya dengan Strategy Analize
oleh Miles dan Snow
Ø Pengaplikasian pada sektor Publik
Bab III Penutup
Ø Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
Strategi adalah Penentuan tujuan dasar jangka panjang dan sasaran sebuah organisasi, serta
penerimaan dari serangkaian tindakan serta alokasi dari sumber-sumber yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan tersebut (Stephen P Robbins). Terhadap
Strategi beberpata Teoritis Organisasi mengemukakan pendapat dan Teorinya
tentang Strategi, diantaranya sebagai berikut :
Michael E. Porter ;
Ada tiga jenis strategi yang ditawarkan oleh Michael E. Porter yaitu
keunggulan biaya, diferensial dan fokus. Argumentasi Porter tentang perlunya
strategi adalah bahwa tidak ada satu pun perusahaan yang dapat beroperasi pada
semua bidang keunggulan. Untuk itu organisasi harus mampu menemukan strategi
untuk mencapai keunggulan kompetitif atas organisasi lainnya.
Manajemen memiliki kekuatan untuk memilih strategi tergantung dari
kekuatan organisasi dan kekuatan pesaingnya. Hal yang harus dilakukan oleh
manajemen adalah berusaha untuk masuk ke dalam pasar yang organisasi lain belum
masuk atau berada dalam posisi yang lemah untuk bersaing.
a. Strategi menekan biaya (low-cost strategy)
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pangsa pasar dengan
menekankan pada biaya yang rendah dibandingkan dengan pesaingnya. Strategi ini
dicapai melalui penggunaan fasilitas secara efisien, inovasi, memiliki akses
khusus dengan sumber bahan baku, mengurangi biaya, dan melakukan pengawasan
ketat atas proses produksi untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pesaingnya. Strategi ini amat efektif namun bagi organisasi
yang sudah terlanjur menjadi organisasi yang berbiaya tinggi sulit untuk
menggeser menjadi organisasi yang berbiaya rendah.
b. Diferensiasi / membedakan (differentiation strategy)
Organisasi yang menggunakan strategi ini berusaha untuk membedakan
produk barang atau jasa yang dihasilkannya dengan produk barang atau jasa yang
dihasilkan oleh pesaingnya. Sebagai upaya untuk membedakannya maka atribut yang
dipilih harus berbeda dengan yang ditawarkan oleh pesaingnya.
Perbedaan ini harus membedakan arti yang khusus bagi konsumen
sehingga harga yang harus dibayar oleh konsumen sesuai dengan tingkat kepuasan
yang diterimanya. Strategi pembedaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan
iklan, memberikan pelayanan yang berbeda, atau inovasi teknologi untuk mencapai
keunikan atas produknya. Kelemahan utama strategi ini adalah biaya yang mahal,
sebab organisasi harus membiayai sejumlah kegiatan yang berbiaya tinggi,
seperti riset produk, desain, dan memasang iklan secara intensif.
c. Fokus
Sesuai dengan namanya strategi ini hanya bergerak pada wilayah yang
sempit atau konsumen yang khusus. Ini berbeda dengan dua strategi pertama yang
bergerak dalam wilayah yang luas. Organisasi akan berusaha mencapai biaya yang
rendah (low cost leadership) sekaligus mencoba meraih keunggulan-keunggulan
diferensial pada segmen pasar yang sempit.
Diluar ketiga strategynya Porter menyatakan bahwa ada satu kondisi
dimana organisasi tidak menerapkan ketiganya, mirip reactor pada
tipologi Miles dan Snow. Kondisi tersebut oleh Porter dinamakan stuck in the
middle (terjepit di tengah). Istilah ini digunakan oleh Porter untuk
organisasi yang tidak mampu meraih keunggulan bersaing melalui salah satu dari
tiga strategi yang dikemukakan oleh Porter. Organisasi yang berada dalam posisi
stuck in the middle sulit sekali meraih keunggulan dalam jangka panjang.
Bagaimana implikasi struktural dari strategi Porter !
Umumnya hanya dua strategi, yaitu low cost strategy dan
diferensiasi yang dapat disusun konstruksi strukturnya, Fokus tidak dapat
disusun konstruksi strukturnya. Sebab sebenarnya strategy fokus hanyalah
merupakan turunan dari strategi low cost dan diferensiasi. Low cost
strategy ditujukan untuk mencapai efisiensi melalui kontrol yang ketat,
penekanan biaya, dan economies of scale. Kondisi ini memerlukan struktur
organisasi yang memiliki kompleksitas tinggi, formalisasi tinggi, dan
sentralisasi tinggi. Sementara itu, strategi diferensiasi sebaliknya. Strategi
diferensiasi mendasarkan pada inovasi produk. Struktur yang tepat untuk
organisasi yang inovatif adalah memiliki fleksibilitas tinggi, yaitu bercirikan
kompleksitas rendah, formalisasi rendah, dan sentralisasi rendah.
Raymond Miles dan Charles Snow :
Ide dasar yang dikembangkan oleh Miles dan Snow adalah bahwa
manajer akan mengembangkan strategi yang sesuai dengan lingkungan eksternal.
Organisasi akan berusaha untuk menyesuaikan karakteristik internal dengan
karakteristik eksternalnya. Klasifikasi yang disusun oleh Miles dan Snow
didasarkan pada perubahan produk dan pasar yang dilakukan oleh organisasi
didasarkan atas salah satu dari empat strategi, yaitu defenders, prosfectors,
analyzers, dan reactors.
Elemen utama klasifiksai Miles dan Snow adalah ketidak pastian
lingkungan. Organisasi dapat bergerak dari satu strategi ke strategi yang lain
tergantung dari persepsi manajemen terhadap lingkungannya. Walaupun penelitian
mereka menggunakan perusahaan bisnis sebagai sampelnya, hasil penelitian ini
dapat juga diterapkan untuk menganalisis organisasi nirlaba.
a. Strategi prospectors
Strategi ini menekankan pada pertumbuhan, berani mengambil resiko (risk
taker), inovatif, dan mencari peluang-peluang baru. Keberhasilan strategi
prospektor adalah bergantung pada upaya mengembangkan dan mempertahankan
kapasitas dalam melakukan survei yang luas atas kondisi lingkungan eksternal
untuk memperoleh informasi guna perluasan peluang-peluang baru. Strategi ini
cocok untuk lingkungan yang dinamis, lingkungan yang sedang tumbuh, yang
menekankan pada kreativitas daripada efisiensi.
Dengan demikian struktur yang diperlukan oleh strategi prospektor
adalah struktur organis yang dinamis, desentralistik, tingkat rutinitas
teknologi rendah, dan formalisasi rendah. Sifat strategi yang mengutamakan
pertumbuhan ini menyebabkan efisiensinya rendah. Sifat strategi yang
mengutamakan pertumbuhan ini menyebabkan efisiensinya rendah sehingga
pencapaian laba yang maksimal sulit dicapai.
b. Strategi defender
Strategi ini hampir merupakan kebalikan dari strategi prospektor.
Startegi ini menghindari pertumbuhan yang cepat dan tidak berusaha memanfaatkan
kesempatan yang ada. Strategi defender cenderung untuk bertahan pada
domain yang telah diraih. Domain yang telah diraih akan dipertahankan dari
serangan pesaing. Strategi ini bermain dalam pangsa pasar yang sempit dan
terbatas. Keunggulan pada harga dan kualitas barang atau jasa yang ditawarkan
akan dipertahankan. Defender cenderung mengabaikan perubahan lingkungan
eksternal, dengan menitikberatkan pada penyesuaian internal untuk mencapai
efisiensi yang tinggi dan proses produk yang mampu meningkatkan kualitas
produk. Strategi ini sesuai untuk organisasi yang sedang menurun atau
organisasi yang memiliki lingkungan yang stabil sehingga struktur yang efisien
adalah struktur dengan diferensiasi horizontal tinggi, sentralisasi tinggi, dan
hierarki formal yang tinggi.
c. Strategi analyzer
Strategi ini merupakan gabungan antara defender dan prospektor.
Pada satu sisi strategi analyzer berusaha mempertahankan stabilitas dan
pada sisi lain berusaha untuk melakukan inovasi. Pada intinya analyzer
tetap menekankan pada efisiensi dan mempertahankan pangsa pasar yang telah
diraihnya, tetapi melalui imitasi-imitasi analyzer mencoba melakukan inovasi
dan mencoba memasuki lingkungan yang lebih dinamis. Analyzer berusaha untuk
menyeimbangkan lini produk yang saat ini sudah ada sambil berusaha melakukan
pengembangan pada lini produk yang baru.
Analyzer berusaha mencapai stabilitas dan fleksibilitas. Denagan
demikian, struktur yang dikembangkan juga harus mampu menampung kedua sisi yang
berlawanan tersebut. Pada satu bagian organisasi struktur disusun dengan
tingkat standarisasi tinggi, teknologi rutin, dan kompleksitas tidak terlalu tinggi.
Tujuannya adalah untuk mencapai efisiensi yang tinggi. Sebaliknya, pada bagian
lainnya struktur adaptif agar memungkinkan tercapainya fleksibilitas tinggi.
d. Strategi reactor
Sebenarnya reactor bukanlan sungguh-sungguh merupakan suatu
strategi. Sebab reactor tidak dicapai melalui kajian yang matang dan
disengaja. Reaktor digunakan ketika ada tekanan yang kuat dari
lingkungan. Reaktor cenderung mengabaikan munculnya peluang-peluang karena
tindakan yang dilakukan semuanya bersifat sementara. Manajer-manajer puncak
tidak menyusun suatu rencana yang tetap dan berjangka lama serta tidak
menyatakan secara eksplisit misi yang hendak dicapainya. Apa yang dilakukan
oleh organisasi sekadar bereaksi terhadap tekanan lingkungan.Reaksi yang cepat
diperlukan agar organisasi tetap dapat hidup. Manajemen akan berusaha
mempertahankan struktur yang ada.
Strategi |
Tujuan |
Lingkungan |
Karakteristik Organisasi |
|
Prospector |
Inovasi,
Menemukan peluang pasar baru pertumbuhan, pengambilalihan |
Mencapai
fleksibilitas |
Dinamis |
Kreatif,
inovatif, fleksibel, desentralistik |
Defender |
Melindungi
kunci keunggulan, bertahan mempertahankan pasar |
Stabilitas
dan efisiensi |
Stabil |
Kontrol
ketat, sentralisasi tinggi, efisiensi produksi, biaya rendah |
Analyzer |
Mempertahankan
pasar dan inovasi pada tingkat moderat |
Stabilitas
dan efisiensi |
Berubah
secara moderat |
Kontrol
ketat dan fleksibilitas produksi, efisien, dan kreativitas |
Reaktor |
Strategi
tidak jelas, bereaksi terhadap tekanan lingkungan |
Bertahan
agar tidak mati |
Berbagai
macam kondisi |
Tidak
ada karakterisitik yang pasti tergantung pada kondisi saat itu. |
Core Competence :
Adalah Keahlian utama atau
kompetensi inti yang harus dimiliki oleh setiap karyawan yang tergabung dalam
sebuah perusahaan. Kompetensi inti ini memiliki kaitan erat dengan nilai budaya
yang ada pada perusahaan tersebut.
Persamaan Teori Strategi oleh Porter
dan Strategi Analyzer oleh Miles dan Snow
Terdapat persamaan diantara keduanya dimana
menjalankan strategi semaksimal dan seefektif mungkin guna mendapatkan
keuntungan yang lebih besar.
Pengaplikasian strategi pada
Sektor Publik
Proses perumusan strategi pada organisasi sektor
publik banyak dipengaruhi oleh perkembangan di sektor swasta, Sama halnya
dengan sektor swasta, tahap paling awal dari manajemen strategi pada sektor
publik adalah perencanaan. Perencanaan dimulai dari perumusan strategi. Olsen
dan Eadie (1982) menyatakan bahwa proses perumusan strategi terdiri dari atas
lima komponen dasar, yaitu :
a). Pernyataan
misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen eksekutif
organisasi
dan memberikan rerangka pengembangan strategi serta target yang akan dicapai
b. Analisis
atau scanning lingkungan, terdiri dari pengindentifikasian dan pengukuran
(assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi
yang harus dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi.
c. Profit
internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam perencanaan strategik.
d. Perumusan,
evaluasi, dan pemilihan strategi
e. Implementasi
dan pengendalian rencana strategic.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Tiga Strategi Porter yang dihubungkan dengan Core Competence bahwa
tidak ada satu perusahaan pun yang dapat beroperasi pada semua bidang
keunggulan, untuk itu organisasi (perusahaan) harus berani atau berusaha
menemukan strategi dengan sumber daya yang memiliki keahlian utama atau
kompetensi inti pada bidang tertentu untuk mencapai keunggulan kompetitif atas
organisasi lainnya.
Manajemen memiliki kekuatan untuk
memilih strategi tergantung dari kekuatan organisasi dan kekuatan pesaingnya.
Hal yang harus dilakukan oleh manajemen adalah berusaha untuk masuk ke dalam
pasar yang organisasi lain belum masuk atau berada dalam posisi yang lemah
untuk bersaing.
jika dibandingan dengan
Strategi Analyzer (Miles dan Snow) adalah Strategi analyzer yang dikembangkan
oleh Miles dan Snow yaitu perusahaan yang menggunakan strategi diantara
defenders, dan prosfectors. Artinya perusahaan ini tidak terlalu berani
mengambil resiko besar dalam berinovasi, tetapi tetap berusaha menciptakan
keunggulan dalam pelayanan kepada pasar.
DAFTAR PUSTAKA
BMP ADPU4341; Teori Organisasi; Agus Joko Purwanto;
Universitas Terbuka; Februari 2021
https://catatanpringadi.com/manajemen-strategi-sektor-publik/