TUGAS 2 :
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Keberagaman dan Kesetaraan
kerjakanlah tugas berikut ini:
Soal:
- Jelaskan
apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era Globalisasi! Berikan
contoh konkret!
- Jelaskan
apa yang dimaksud dengan stereotipe, berikan contohnya!
- Jelaskan
arti kesetaraan menurut Bikhu Parekh, berikan contohnya?
- Tugas
dikerjakan dalam format Word atau PDF
- Tambahkan
sumber referensinya
Tugas dikerjakan dalam waktu 2 minggu
PENDAPAT DISKUSI :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era Globalisasi!
Berikan contoh konkret!
Multikulturalisme berbeda dengan
multikultural yang diartikan “berbagai budaya”, karena multikulturalisme
sebenarnya muncul sebagai kebijakan pemerintah dalam memperlakukan warganya.
Istilah ini pertama kali di populerkan oleh Pemerintah Kanada pada tahun 1965
untuk menjamin kesetaraan kedudukan warganegaranya.
Dosebutkan
multikulturalisme lahir dari keyakinan bahwa setiap warga negara itu sama
kedudukannya. Multikulturalisme menjamin setiap warga dapat mempertahankan
jatidirinya (Identity), bangga terhadap nenek moyangnya (ancestry), dan
mempunyai rasa memilikinya (sense of belonging). Konsep ini dipandang sebagai
gerakan sosial alternatif terhadap kebijakan asimilasi. Gerakan ini merupakan
penegasan dalam menghargai keragaman budaya terutama dari kelompok minoritas
yang selama ini tersisihkan.
Selanjtnya, istilah
ini banyak dipergunakan di Australia dan negara lain sejak 1970-an (Bennet et
als, 2005). Jadi dari konteks kesejarahan Indonesia jauh lebih dulu menyadari,
menghargai, dan bahkan menggunakan paham multikulturalisme dibanding dibanding
bangsa-bangsa lain. Sejak Indonesia merdeka, negara ini telah menunjukkan
politik identitas Bhineka Tunggal Ika, yang maknanya tidak berbeda jauh dengan
konsep multikulturalisme yang muncul di negara-negara barat.
Sebagai konsep
politik, multikulturalisme bukan hanya merujuk pada kergaman “budaya” tetapi
juga kergaman dalam agama, etnis, ras dan bahasa, bahkan juga mayoritas dan
minoritas. Dalam konsep ini ada semangat untuk mengangkat kembali harkat
orang-orang yang selama ini jati dirinya tidak dihargai dan mencoba mengubah
pola hubungan dan komunikasi yang selama ini telah meminggirkan
kelompok-kelompok tertentu. Dalam konteks ini, multikulturalisme lalu terkait
dan membawa dampak pada kepentingan ekonomi maupun politik, diantaranya adalah
tuntutan memperbaiki kedudukan ekonomi dan politis dari kelompok yang tidak
diuntungkan karena status mereka yang di’bedakan’ atau minoritas (Stanford
Encylopedia of Philosophy, 2010).
Globalisasi adalah suatu fenomena
khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam msayarakat global dan
merupakan bagian dari proses manusia global itu. Globalisasi menyentuh seluruh
aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Proses Globalisasi ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengubah dunia
secara mendasar.
Globalisasi sering diperbincangakan
banyak orang, proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan
bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak
globalisasi. Dari kemjuan bidang ini kemudian mempengarughi sektor-sektor lain
dalam kehidupan, seperti sektor bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang
dibelahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain
secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas,
yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan
daerah, seperti kebudayaan gotong royong, jenguk menjenguk tetangga sakit dan
lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan
sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.
Artinya
Multikulturalisme dalam globalisasi ialah pandangan terhadap fenomena
perkembangan berbagai budaya multikulturalisme yangb terjadi secara global.
Contohnya Budaya Jepang Anime yang
digemari sebagian remaja Indonesia ataupun kebudayaan hedonisme dari barat yang
dijalani masyarakat metropolis di Indonesia.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Stereotipe, berikan contohnya !
Miller (1982) mengungkapkan
bahwa stereotipe tersebut mengandung dua konotasi, yaitu kekakuan (rigidity)
dan salinan atau kesamaan (duplication or sameness), dan ketika diaplikasikan
kepada orang, stereotipe merupakan sesuatu yang kaku dan stereotipe tersebut
menunjukkan atau mengecap kepada semua orang yang dituju dengan karakter yang
sama.
Stereotipe nisa
digunakan untuk menunjukkan pola perilaku yang kaku, berulang-ulang, dan sering
mengalami irama (Schneider, 2004).
Walter Lippman sampai
saat ini dianggap sebagai orang pertama yang merumuskan stereotipe dan
membahasnya secara ilmiah dalam bukunya public opinion, yang
terbit tahun 1922. Sejak itulah stereotipe mendapat tempat dalam literatur
ilmu-ilmu sosial, baik sebagai konsekuensi maupun sebagai peramal tingkah laku
manusia.
Baron, Branscome dan
Byrne (2008:188) Stereotipe adalah kepercayaan tentang sifat atau ciri-ciri
kelompok sosial yang dipercaya untuk berbagi.
Franzoi (2008:199),
Stereotipe adalah kepercayaan tentang orang yang menempatkan mereka dalam satu
kategori dan tidak mengizinkan bagi berbagai (variation) individual.
Kepercayaan sosial ini didapatkan dari orang lain dan dipelihara melalui
aturan-aturan dalam interaksi sosial.
Artinya stereotipe
adalah penilaian terhadap seseorang yang hanya dilakukan berdasarkan persepsi
terhadap kelompok dimana orang tersebut dapat dikategorikan. Istilah Stereotipe
paling banyak digunakan untuk menunjukkan karakteristik yang seseorang
aplikasikan pada orang lain di atas dasar nasionalisme, etnik, atau kelompok
gender mereka.
Contoh Stereotipe :
Stereitipe Gender ; adalah kepercayaan
akan adanya perbedaan ciri-ciri atau atribut yang dimiliki laki-laki dan
perempuan. Orang memiliki respek lebih kepada laki-laki daripada perempuan dan
faktor ini memainkan peran penting pada diskriminasi di tempat kerja bagi
wanita.
Stereitipe Pekerjaan ; misalnya guru bijak,
artis glamor, polisi tegas, dsb. Stereotipe yang cenderung mengeneralisasikan
yang terlalu luas yang tak kenal perbedaan dalam satu kelompok dan persepsi
yang kurang akurat pada seseorang. Padahal tidak semua polisi tegas, tidak
semua wanita emosional, tidak semua laki-laki dominan, dan tidak semua guru
bijak.
3. Jelaskan arti kesetaraan menurut Bikhu Parekh, berikan contohnya !
Multikulturalsime
dapat disebut sebagai paham tentang “kesetaraan dalam perbedaan” (Bikhu Parekh
2008:322) atau “kesetaraan dalam keberagaman”. Dalam rumusan tersebut
terkandung pengertian bahwa multikulturalisme merupakan paham yang mengakui
adanya perbedaan atau keberagaman dalam masyarakat, yang antara lain
keberagaman budaya, Selain itu, hal yang jauh lebih penting adalah bahwa
multikulturalisme merupakan paham yang memandang bahwa masyarakat yang berbeda
budaya atau perbedaan budaya itu memiliki ‘kesetaraan’ atau ‘kesederajatan’.
Contoh :
Multikultural
Masyarakat Yogyakarta
Yogyakarta dan sekitarnya
dikenal sebagai masyarakat multisuku karena terdiri dari aneka suku bangsa.
Selain suku Jawa yang merupakan penduduk mayoritas Yogyakarta, juga tinggal
suku – suku lain misalnya suku Tionghoa, Batak, Minangkabau, Dayak, Bali,
Flores, Papua, dll. Selain terdiri dari latar belakang berbagai suku masyarakat
yogyakarta berlatar belakang gender, kelas sosial, agama, ras, budaya, dan
bahasa yang beragam pula. Dengan demikian berbicara tentang multikulturalisme
pada masyarakat Yogyakarta berkitan baik dengan pandangan kesetaraan suku yang
satu dengan suku yang lain maupun paham kesetaraan masyarakat dalam setiap suku
yang ada di Yogyakarta.
Sumber Menjawab :
- BMP MKDU4109; ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR; Hertati Suandi;
Universitas Terbuka; 2021
- Pengertian Globalisasi : Penyebab, Teori, Ciri-ciri dan dampak
Globalisasi; https://salamadian.com/pengertian-globalisasi/
- Contoh Multikultural di Indonesia dalam keseharian ; https://dosensosiologi.com/contoh-multikultural
- Apa yang dimaksud dengan Stereotipe atau Stereotype? ; https://dictio.id/t/apa
-yang-dimaksud-dengan-stereotipe-atau-stereotype/14864
Penggunaan bahasa untuk mengaransemen hubungan antar manusia;
Sebuah pembicaraan tentang pergulatan multikulturalisme masyarakat Yogyakarta
dari perspektif bahasa; https://www.usd.ac.id/fakultas/sastra/sasing/