DISKUSI 6 :
Setelah mempelajari
materi sesi 6, silahkan Anda diskusikan mengenai hal berikut:
- Sebutkan dan jelaskan
sumber-sumber etika dalam bisnis!
- Mengapa ada orang yang
cenderung tidak beretika dalam melakukan bisnis?
- Mengapa orang yang memahami budaya
akan mampu mengembangkan bisnis sebagai sebuah profesi yang luhur?
PENDAPAT
DISKUSI :
1. Sebutkan dan jelaskan
sumber-sumber etika dalam bisnis!
Agama, Filosofi, Budaya dan
Hukum
Agama; sumber
dari segala moral dalam etika apapun dengan kebenarannya yang absolut. Tiada
keraguan dan tidak boleh diragukan nilai-nilai etika yang bersumber dari agama.
Agama berkorelasi kuat dengan moral. Setiap agama mengandung ajaran moral atau
etika yang di jadikan pegangan bagi para penganutnya. Pada umumnya, kehidupan
beragama yang baik akan menghasilkan kehidupan moral yang baik pula. Bermula
dari buku Max Weber The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism (1904-5)
menjadi tegak awal keyakinan orang adanya hubungan erat antara ajaran agama dan
etika kerja, atau anatara penerapan ajaran agama dengan pembangunan ekonomi.
Etika sebagai ajaran baik-buruk, slah-benar, atau ajaran tentang moral
khususnya dalam perilaku dan tindakan-tindakan ekonomi, bersumber terutama dari
ajaran agama. Itulah sebabnya banyak ajaran dan paham dalam ekonomi Barat
menunjuk pada kitab Injil (Bibble), dan etika ekonomi yahudi banyak menunjuk
pada Taurat. Demikian pula etika ekonomi Islam termuat dalam lebih dari
seperlima ayat-ayat yang muat dalam Al-Qur’an.
Filosofi; Salah
satu sumber nilai-nilai etika yang juga menjadi acuan dalam pengambilan
keputusan oleh manusaia adalah ajaran-ajaran Filosofi. Ajaran filosofi tersebut
bersumber dari ajaran-ajaran yang diwariskan dari ajaran-ajaran yang sudah
diajarkan dan berkembang lebih dari 2000 tahun yang lalu. Ajaran ini sangat
komplek yang menjadi tradisi klasik yang bersumber dari berbagai pemikiran para
fisuf-filsuf saat ini. Ajaran ini terus berkembanga dari tahun ke tahun Di
Negara barat, ajaran filosofi yang paling berkembang dimulai ketika zaman
Yunani kuno pada abd ke 7 diantaranya Socrates (470 Sm-399 SM) Socrate percaya
bahwa manusia ada untu suatu tujuan, dan bahwa salah dan benar memainkan
peranan yang penting dalam mendefinisikan hubungan seseorang dengan lingkungan
dan sesamanya sebagai seorang pengajar, Socrates dikenang karena keahliannya
dalam berbicara dan kepandaian pemikirannya. Socretes percaya bahwa kebaikan
berasal dari pengetahuan diri, dan bahwa manusia pada dasarnya adalah jujur,
dan bahwa kejahatan merupakan suatu upaya akibat salah pengarahan yang
membebani kondisi seseorang. Pepatah yang terkenal mengatakan. : “Kenalilah
dirimu” dia yang memperkanalkan ide-ide
bahwa hukum moral lebih inggi daripada hukum manusia.
Budaya;
Referensi penting lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan etika bisnis
adalah pengalaman dan perkembangan budaya, baik budaya dari suatu bangsa maupun
budaya yang bersumber dari berbagai negara (Cracken, 1986). Budaya yang
mengalami transisi akan melahirkan nilai, aturan-aturan dan standar-standar
yang diterima oleh suatu komunitas tertentu dan selanjutnya diwujudkan dalam
perilaku seseorang, suatu kelompok atau suatu komunitas yang lebih besar.
Budaya adalah suatu sistem nilai dan norma yang diberikan pada suatu kelompok
atau komunitas manusia dan ketika itu disepakati atau disahkan bersama-sama
sebagai landasan dalam kehidupan (Rusdin, 2002).
Hukum; dalah perangkat
aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka untuk menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Hukum menentukan
ekspektasi-ekspektasi etika yang diharapkan dalam komunitas dan mencoba
mengatur serta mendorong para perbaikan-perbaikan masalah-masalah yang
dipandang buruk atau tidak baik dalam komunitas. Sebenarnya bila kita berharap
bahwa dengan hukum dapat mengantisipasi semua tindakan pelanggaran sudah pasti
ini menjadi suatu yang mustahil. Karena biasanya hukum dibuat setelah
pelanggaran yang terjadi dalam komunitas.
2. Mengapa ada orang yang cenderung tidak
beretika dalam melakukan bisnis?
Menurut Maxwell (2004 dalam Rudito & Fabiola,
2007) ada tiga alasan orang melakukan tindakan tidak beretika yakni orang :
a. Akan berbuat apa yang paling leluasa bisa
diperbuatnya
Dengan prinsip ini seorang bos akan menggaji
karyawannya dengan gaji seminimal mungkin di satu sisi, di sisi lain si bos
menuntut pekerjaan yang sangat profesional disertai dengan loyalitas tanpa
batas. Sehingga memberikan efek dalam contoh kasus maraknya demo buruh yang
menuntut gajinya standar dengan UMR ( Upah Minimum Regional ) merupakan nukti
dari aplikasi rinsip ekonomi tersebut.
b. Akan berbuat sesuatu demi kemenangan
Pebisnis yang jelas rasional dalam mendukung partai
politik dalam kampanye bertujuan modal yang digulirkan harus kembali dalam
bentuk kas atau kesempatan untuk mendapatkan uang dalam proyek pemerintahan
jika kandidat tersebut menang sehingga banyak yang jor – joran mendukung
kandidat dalam pemilu tertentu untuk menang dengan harapan akan menerima imbal
balik berupa proyek – proyek.
c. Selalu mencoba merasionalkan pilihan – pilhannya
dengan relativisme.
Relatif berarti sangat tergantung pada kondisi dan
situasi yang sedang berlangsung, dalam artian pertimbangan seseorang memutuskan
berbagai pilihannya sangatlah tergantung, tidak bisa diprediksi bahkan mungkin
tidak bisa dipegang prinsipnya.
3. Mengapa orang yang memahami
budaya akan mampu mengembangkan bisnis sebagai sebuah profesi yang luhur?
Sesungguhnya bisnis bukanlah merupakan profesi, kalau bisnis
dianggap sebagai pekerjaan kotor, kedati kata profesi, profesional dan
profesionalisme sering begitu diobral dalam kaitan dengan kegiatan bisnis.
Namun dipihak lain tidak dapat disangkal bahwa ada banyak orang bisnis dan juga
perusahaan yang sangat menghayati pekerjaan dan kegiatan bisnisnya sebagai
sebuah profesi. Mereka tidak hanya mempunyai keahlian dan ketrampilan yang
tinggi tapi punya komitmen moral yang mendalam. Karena itu, bukan tidak mungkin
bahwa bisnis pun dapat menjadi sebuah profesi dalam pengertian sebenar-benarnya
bahkan menjadi sebuah profesi luhur.
Referensi Menjawab :
BMP ADBI4449; FILSAFAT
BISNIS; H. Sam’un Jaja Raharja & Zaenal Muttaqin; Universitas Terbuka;
2021.
Inisiasi 6; Materi Sesi 6;
Filsafat Bisnis; Tutorial Online Universitas Terbuka.