DISKUSI 5 :
Diskusikan....
- Bandingkan tiga strategi dari
Porter jika dihubungkan dengan core competence dan dengan strategi
analyzer dari Miles dan Snow!
- Diskusikan apa kesamaannya
diantara keduanya?
- Diskusikan pula bagaimana
strategi-strategi tersebut diaplikasikan pada sektor publik.
Contoh aplikasi
strategi
Carilan bacaan tentang
strategi organisasi publik, kemudian bahaslah dengan rekan rekan Anda. Dalam
membahas gunakan teori dan konsep yang Anda sudah pelajari.
PENDAPAT
DISKUSI :
1. Bandingkan tiga strategi dari Porter jika dihubungkan dengan core
competence dan
dengan
strategi analyzer dari Miles dan Snow!
Strategi adalah Penentuan tujuan dasar
jangka panjang dan sasaran sebuah organisasi, serta penerimaan dari serangkaian
tindakan serta alokasi dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tujuan tersebut (Stephen P Robbins). Terhadap Strategi beberpata Teoritis
Organisasi mengemukakan pendapat dan Teorinya tentang Strategi, diantaranya
sebagai berikut :
Michael E.
Porter ;
Ada tiga jenis
strategi yang ditawarkan oleh Michael E. Porter yaitu keunggulan biaya,
diferensial dan fokus. Argumentasi Porter tentang perlunya strategi adalah
bahwa tidak ada satu pun perusahaan yang dapat beroperasi pada semua bidang
keunggulan. Untuk itu organisasi harus mampu menemukan strategi untuk mencapai
keunggulan kompetitif atas organisasi lainnya.
Manajemen
memiliki kekuatan untuk memilih strategi tergantung dari kekuatan organisasi
dan kekuatan pesaingnya. Hal yang harus dilakukan oleh manajemen adalah
berusaha untuk masuk ke dalam pasar yang organisasi lain belum masuk atau
berada dalam posisi yang lemah untuk bersaing.
a.
Strategi menekan biaya (low-cost strategy)
Strategi
ini dimaksudkan untuk meningkatkan pangsa pasar dengan menekankan pada biaya yang
rendah dibandingkan dengan pesaingnya. Strategi ini dicapai melalui penggunaan
fasilitas secara efisien, inovasi, memiliki akses khusus dengan sumber bahan
baku, mengurangi biaya, dan melakukan pengawasan ketat atas proses produksi
untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya.
Strategi ini amat efektif namun bagi organisasi yang sudah terlanjur menjadi
organisasi yang berbiaya tinggi sulit untuk menggeser menjadi organisasi yang
berbiaya rendah.
b. Diferensiasi / membedakan (differentiation strategy)
Organisasi
yang menggunakan strategi ini berusaha untuk membedakan produk barang atau jasa
yang dihasilkannya dengan produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh
pesaingnya. Sebagai upaya untuk membedakannya maka atribut yang dipilih harus
berbeda dengan yang ditawarkan oleh pesaingnya.
Perbedaan
ini harus membedakan arti yang khusus bagi konsumen sehingga harga yang harus
dibayar oleh konsumen sesuai dengan tingkat kepuasan yang diterimanya. Strategi
pembedaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan iklan, memberikan pelayanan
yang berbeda, atau inovasi teknologi untuk mencapai keunikan atas produknya.
Kelemahan utama strategi ini adalah biaya yang mahal, sebab organisasi harus
membiayai sejumlah kegiatan yang berbiaya tinggi, seperti riset produk, desain,
dan memasang iklan secara intensif.
c. Fokus
Sesuai
dengan namanya strategi ini hanya bergerak pada wilayah yang sempit atau
konsumen yang khusus. Ini berbeda dengan dua strategi pertama yang bergerak
dalam wilayah yang luas. Organisasi akan berusaha mencapai biaya yang rendah
(low cost leadership) sekaligus mencoba meraih keunggulan-keunggulan
diferensial pada segmen pasar yang sempit.
Diluar
ketiga strategynya Porter menyatakan bahwa ada satu kondisi dimana organisasi
tidak menerapkan ketiganya, mirip reactor pada tipologi Miles dan Snow.
Kondisi tersebut oleh Porter dinamakan stuck in the middle (terjepit di
tengah). Istilah ini digunakan oleh Porter untuk organisasi yang tidak mampu
meraih keunggulan bersaing melalui salah satu dari tiga strategi yang
dikemukakan oleh Porter. Organisasi yang berada dalam posisi stuck in the
middle sulit sekali meraih keunggulan dalam jangka panjang.
Bagaimana implikasi struktural dari strategi Porter !
Umumnya
hanya dua strategi, yaitu low cost strategy dan diferensiasi yang dapat disusun
konstruksi strukturnya, Fokus tidak dapat disusun konstruksi strukturnya. Sebab
sebenarnya strategy fokus hanyalah merupakan turunan dari strategi low cost
dan diferensiasi. Low cost strategy ditujukan untuk mencapai
efisiensi melalui kontrol yang ketat, penekanan biaya, dan economies of
scale. Kondisi ini memerlukan struktur organisasi yang memiliki
kompleksitas tinggi, formalisasi tinggi, dan sentralisasi tinggi. Sementara
itu, strategi diferensiasi sebaliknya. Strategi diferensiasi mendasarkan pada
inovasi produk. Struktur yang tepat untuk organisasi yang inovatif adalah
memiliki fleksibilitas tinggi, yaitu bercirikan kompleksitas rendah,
formalisasi rendah, dan sentralisasi rendah.
Raymond
Miles dan Charles Snow :
Ide dasar
yang dikembangkan oleh Miles dan Snow adalah bahwa manajer akan mengembangkan
strategi yang sesuai dengan lingkungan eksternal. Organisasi akan berusaha
untuk menyesuaikan karakteristik internal dengan karakteristik eksternalnya.
Klasifikasi yang disusun oleh Miles dan Snow didasarkan pada perubahan produk
dan pasar yang dilakukan oleh organisasi didasarkan atas salah satu dari empat
strategi, yaitu defenders, prosfectors, analyzers, dan reactors.
Elemen
utama klasifiksai Miles dan Snow adalah ketidak pastian lingkungan. Organisasi
dapat bergerak dari satu strategi ke strategi yang lain tergantung dari
persepsi manajemen terhadap lingkungannya. Walaupun penelitian mereka
menggunakan perusahaan bisnis sebagai sampelnya, hasil penelitian ini dapat juga
diterapkan untuk menganalisis organisasi nirlaba.
a. Strategi prospectors
Strategi ini
menekankan pada pertumbuhan, berani mengambil resiko (risk taker),
inovatif, dan mencari peluang-peluang baru. Keberhasilan strategi prospektor
adalah bergantung pada upaya mengembangkan dan mempertahankan kapasitas dalam
melakukan survei yang luas atas kondisi lingkungan eksternal untuk memperoleh
informasi guna perluasan peluang-peluang baru. Strategi ini cocok untuk
lingkungan yang dinamis, lingkungan yang sedang tumbuh, yang menekankan pada
kreativitas daripada efisiensi.
Dengan
demikian struktur yang diperlukan oleh strategi prospektor adalah struktur
organis yang dinamis, desentralistik, tingkat rutinitas teknologi rendah, dan
formalisasi rendah. Sifat strategi yang mengutamakan pertumbuhan ini
menyebabkan efisiensinya rendah. Sifat strategi yang mengutamakan pertumbuhan
ini menyebabkan efisiensinya rendah sehingga pencapaian laba yang maksimal
sulit dicapai.
b. Strategi defender
Strategi
ini hampir merupakan kebalikan dari strategi prospektor. Startegi ini
menghindari pertumbuhan yang cepat dan tidak berusaha memanfaatkan kesempatan
yang ada. Strategi defender cenderung untuk bertahan pada domain yang
telah diraih. Domain yang telah diraih akan dipertahankan dari serangan
pesaing. Strategi ini bermain dalam pangsa pasar yang sempit dan terbatas.
Keunggulan pada harga dan kualitas barang atau jasa yang ditawarkan akan
dipertahankan. Defender cenderung mengabaikan perubahan lingkungan eksternal,
dengan menitikberatkan pada penyesuaian internal untuk mencapai efisiensi yang
tinggi dan proses produk yang mampu meningkatkan kualitas produk. Strategi ini
sesuai untuk organisasi yang sedang menurun atau organisasi yang memiliki
lingkungan yang stabil sehingga struktur yang efisien adalah struktur dengan
diferensiasi horizontal tinggi, sentralisasi tinggi, dan hierarki formal yang
tinggi.
c. Strategi analyzer
Strategi
ini merupakan gabungan antara defender dan prospektor. Pada satu sisi strategi analyzer
berusaha mempertahankan stabilitas dan pada sisi lain berusaha untuk
melakukan inovasi. Pada intinya analyzer tetap menekankan pada efisiensi
dan mempertahankan pangsa pasar yang telah diraihnya, tetapi melalui
imitasi-imitasi analyzer mencoba melakukan inovasi dan mencoba memasuki lingkungan
yang lebih dinamis. Analyzer berusaha untuk menyeimbangkan lini produk yang
saat ini sudah ada sambil berusaha melakukan pengembangan pada lini produk yang
baru.
Analyzer
berusaha mencapai stabilitas dan fleksibilitas. Denagan demikian, struktur yang
dikembangkan juga harus mampu menampung kedua sisi yang berlawanan tersebut.
Pada satu bagian organisasi struktur disusun dengan tingkat standarisasi
tinggi, teknologi rutin, dan kompleksitas tidak terlalu tinggi. Tujuannya
adalah untuk mencapai efisiensi yang tinggi. Sebaliknya, pada bagian lainnya
struktur adaptif agar memungkinkan tercapainya fleksibilitas tinggi.
d. Strategi reactor
Sebenarnya
reactor bukanlan sungguh-sungguh merupakan suatu strategi. Sebab
reactor tidak dicapai melalui kajian yang matang dan disengaja. Reaktor
digunakan ketika ada tekanan yang kuat dari lingkungan. Reaktor cenderung
mengabaikan munculnya peluang-peluang karena tindakan yang dilakukan semuanya
bersifat sementara. Manajer-manajer puncak tidak menyusun suatu rencana yang
tetap dan berjangka lama serta tidak menyatakan secara eksplisit misi yang
hendak dicapainya. Apa yang dilakukan oleh organisasi sekadar bereaksi terhadap
tekanan lingkungan.Reaksi yang cepat diperlukan agar organisasi tetap dapat
hidup. Manajemen akan berusaha mempertahankan struktur yang ada.
Strategi |
Tujuan |
Lingkungan |
Karakteristik Organisasi |
|
Prospector |
Inovasi, Menemukan peluang pasar baru
pertumbuhan, pengambilalihan |
Mencapai fleksibilitas |
Dinamis |
Kreatif, inovatif, fleksibel,
desentralistik |
Defender |
Melindungi kunci keunggulan, bertahan
mempertahankan pasar |
Stabilitas dan efisiensi |
Stabil |
Kontrol ketat, sentralisasi tinggi,
efisiensi produksi, biaya rendah |
Analyzer |
Mempertahankan pasar dan inovasi pada
tingkat moderat |
Stabilitas dan efisiensi |
Berubah secara moderat |
Kontrol ketat dan fleksibilitas
produksi, efisien, dan kreativitas |
Reaktor |
Strategi tidak jelas, bereaksi terhadap
tekanan lingkungan |
Bertahan agar tidak mati |
Berbagai macam kondisi |
Tidak ada karakterisitik yang pasti
tergantung pada kondisi saat itu. |
Core
Competence :
adalah Keahlian
utama atau kompetensi inti yang harus dimiliki oleh setiap karyawan yang
tergabung dalam sebuah perusahaan. Kompetensi inti ini memiliki kaitan erat
dengan nilai budaya yang ada pada perusahaan tersebut.
Tiga Strategi Porter yang dihubungkan dengan Core Competence bahwa
tidak ada satu perusahaan pun yang dapat beroperasi pada semua bidang
keunggulan, untuk itu organisasi (perusahaan) harus berani atau berusaha
menemukan strategi dengan sumber daya yang memiliki keahlian utama atau
kompetensi inti pada bidang tertentu untuk mencapai keunggulan kompetitif atas
organisasi lainnya.
Manajemen
memiliki kekuatan untuk memilih strategi tergantung dari kekuatan organisasi
dan kekuatan pesaingnya. Hal yang harus dilakukan oleh manajemen adalah
berusaha untuk masuk ke dalam pasar yang organisasi lain belum masuk atau
berada dalam posisi yang lemah untuk bersaing.
jika dibandingan dengan
Strategi Analyzer (Miles dan Snow) adalah Strategi analyzer yang dikembangkan
oleh Miles dan Snow yaitu perusahaan yang menggunakan strategi diantara
defenders, dan prosfectors. Artinya perusahaan ini tidak terlalu berani
mengambil resiko besar dalam berinovasi, tetapi tetap berusaha menciptakan
keunggulan dalam pelayanan kepada pasar.
2. Diskusikan
apa kesamaannya diantara keduanya?
Terdapat
persamaan diantara keduanya dimana menjalankan strategi semaksimal dan
seefektif mungkin guna mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
3. Diskusikan
pula bagaimana strategi-strategi tersebut diaplikasikan pada sektor publik.
Proses perumusan strategi pada organisasi sektor
publik banyak dipengaruhi oleh perkembangan di sektor swasta, Sama halnya
dengan sektor swasta, tahap paling awal dari manajemen strategi pada sektor
publik adalah perencanaan. Perencanaan dimulai dari perumusan strategi. Olsen
dan Eadie (1982) menyatakan bahwa proses perumusan strategi terdiri dari atas
lima komponen dasar, yaitu :
a). Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi
yang dirumuskan oleh manajemen eksekutif
organisasi dan memberikan rerangka
pengembangan strategi serta target yang akan dicapai
b. Analisis atau scanning lingkungan, terdiri
dari pengindentifikasian dan pengukuran (assessment) faktor-faktor eksternal
yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yang harus dipertimbangkan pada saat
merumuskan strategi organisasi.
c. Profit internal dan audit sumber daya, yang
mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal
berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan strategik.
d. Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi
e. Implementasi dan pengendalian rencana
strategic.
SUMBER
REFERENSI :
BMP
ADPU4341; Teori Organisasi; Agus Joko Purwanto; Universitas Terbuka; Februari
2021
https://catatanpringadi.com/manajemen-strategi-sektor-publik/