DISKUSI 4 :
Forum Diskusi 4
Jelaskan mengenai
pengertian pemutusan kredit dan aktivitas apa yang harus dilakukan bank dalam
tahap ini.
Hindari Plagiasi, jika
Anda mengutip pendapat seseorang, jangan lupa cantumkan sumber referensinya di
bawah jawaban saudara.
Selamat berdiskusi.
PENDAPAT DISKUSI :
Deposito berjangka adalah produk perbankan yang memiliki jangka
waktu pengambilan dana. Jangka waktu penarikannya sesuai kesepakatan yang telah
ditetapkan, mulai dari 1, 3, 6, dan 12 sampai 24 bulan. Nasabah bebas
menentukan waktu penarikannya sesuai keinginan atau kebutuhan mereka.
Deposito berjangka bisa dibuat atas nama individu atau lembaga.
Tentunya, syarat pembukaan produk perbankan ini berbeda berdasarkan
kepemilikannya. Untuk individu, mereka cukup melampirkan KTP/Paspor dan NPWP,
serta KITAS jika pemiliknya bukan WNI. Sedangkan lembaga, mereka harus
menyiapkan akta legalitas perusahaan untuk membuka rekening deposito berjangka.
Deposito berjangka tidak hanya berguna sebagai tabungan, tapi juga
instrumen investasi. Profit yang dihasilkan lebih stabil dibandingkan instrumen
lainnya, seperti saham atau obligasi. Risiko berinvestasi di deposito juga
lebih rendah sehingga dikategorikan sebagai low-risk investment. Sebagai produk perbankan
pun, risiko deposito lebih rendah karena bank yang menyediakannya sudah dijamin
oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Suku bunga dalam produk deposito berjangka lebih tinggi
dibandingkan tabungan biasa pada umumnya. Semakin lama dana deposito disimpan,
suku bunga depositonya lebih besar. Ketika mengambil dananya, Anda akan
mendapatkan dana berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan saat awal
penyetoran.
Sayangnya, Anda hanya bisa mengambil dananya pada waktu yang sudah
disepakati. Penarikan dana deposito sebelum waktunya bisa mengakibatkan denda
pinalti sehingga keuntungan yang didapatkan jadi kurang maksimal. Selain itu,
nama penarik dana deposito harus sesuai dengan nama yang tercantum pada bilyet
deposito.
Kelebihan Deposito Berjangka
1. Instrumen Investasi yang Relatif
Aman
Pertimbangan
yang paling sering dipikirkan orang saat memilih deposito adalah risiko
investasi rendah. Tidak seperti saham, deposito nyaris tidak memiliki
kemungkinan gagal bayar.
Meski
kondisi negara sedang tidak baik karena alasan ekonomi atau politik, deposito
masih kuat menghadapi naik turunnya pasar uang. Investor juga bisa mulai
membuka deposito dengan dana kecil, sehingga nasabah semakin merasa aman.
2. Suku Bunga Lebih Tinggi
Daripada Tabungan
Menyimpan
uang di deposito jelas lebih menguntungkan ketimbang di tabungan. Perbandingan
suku bunga yang diberikan bisa mencapai tiga kali lipat. Dana yang tersimpan di
deposito juga harus mengendap dan tidak bisa diambil sewaktu-waktu, sehingga
Anda tidak akan gatal untuk mengambilnya.
Namun,
pastikan dana di deposito merupakan “uang dingin” yang memang ditujukan untuk
ditabung. Sebaiknya jangan gunakan uang operasional kebutuhan makan sehari-hari
untuk menabung deposito.
Saat jatuh
tempo, Anda dapat mengambil bunga secara tunai atau kembali diinvestasikan ke
dalam deposito. Nominal deposito yang semakin besar tentu akan memberikan bunga
yang semakin tinggi pula. Ada bank yang memberikan bunga deposito di muka,
sehingga nasabah tidak perlu membayar penuh sesuai jumlah yang ingin
ditempatkan.
3. Proses Administrasi Mudah
Seperti
yang sudah dijelaskan pada bagian syarat pembukaan deposito
berjangka di atas, proses administrasinya tergolong mudah. Calon
investor cukup menyiapkan sejumlah uang untuk ditabung, identitas diri
(KTP/paspor), NPWP, dan mengisi formulir.
Setiap bank
mengenakan minimal saldo pembukaan rekening deposito yang berbeda-beda. Proses
administrasi semakin mudah karena kini nasabah bisa membuka deposito secara
online melalui aplikasi e-banking.
4. Jaminan Keamanan
Keamanan
dana deposito tidak perlu dipertanyakan karena langsung dijamin oleh negara.
Dana tersebut dijaminkan langsung oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004. LPS berfungsi untuk
menjamin simpanan nasabah dan aktif memelihara stabilitas sistem perbankan.
5. Fleksibilitas
Selain
fleksibilitas durasi penyimpanan, deposito juga tersedia dalam beragam pilihan
mata uang. Deposito dalam mata uang asing juga dikenal dengan nama deposito
valas (valuta asing). Deposito valas tersedia dalam mata uang dollar AS, dollar
Singapura, dollar Australia, dollar Hong Kong, pound sterling, yen Jepang, dan
yuan China.
Persentase
bunga deposito valas memang lebih rendah dibandingkan deposito rupiah, tetapi
mata uang asing tetap digemari karena tidak fluktuatif.
Sisi
fleksibilitas yang lain ialah deposito bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman.
Namun, tidak semua bank menerima deposito sebagai jaminan, biasanya hanya
bank-bank besar yang melakukannya.
Kekurangan Deposito Berjangka
1. Bunga Tidak Terlalu Tinggi
Deposito
menganut prinsip investasi umum, yakni jika risiko investasinya kecil,
maka return-nya tidak terlalu tinggi. Bunga tabungan deposito jelas
kalah oleh instrumen investasi dengan risiko tinggi, seperti reksadana dan
saham. Namun, produk deposito tetap disukai banyak investor awam karena
menawarkan besaran bunga yang fixed.
2. Pengelolaan Dana Tidak
Transparan
Anda tidak
mengetahui pengelolaan dana secara pasti karena menyerahkan dana tersebut ke
bank dalam jangka waktu lama. Bank berhak mengelola dana dengan cara apapun,
termasuk menaruhnya di saham. Padahal, bisa jadi Anda termasuk orang yang tidak
setuju dengan prinsip saham.
Maka dari
itu, ada orang yang lebih nyaman menaruh dana di instrumen yang mereka terlibat
langsung, seperti tanah atau emas.
3. Terdampak Inflasi
Bisa
dibilang dampak inflasi terhadap deposito berjangka cukup
tinggi, terlebih lagi saat negara sedang menghadapi pandemi Covid-19 seperti
sekarang. Sebagai contoh, tabungan deposito yang dua tahun lalu cukup untuk
membeli 10 gram emas, kini hanya cukup untuk menebus 8 gram emas.
Inflasi
berpengaruh terhadap suku bunga deposito karena bunga tersebut digunakan untuk
menutupi nilai kekurangan. Namun, harus dimengerti bahwa inflasi memang menjadi
salah satu risiko menabung. Jadi, jangan lantas Anda takut untuk mulai
berinvestasi.
4. Kena Pajak dan Risiko Biaya
Penalti
Nasabah
yang memiliki tabungan deposito wajib membayar pajak penghasilan (PPh) per
tahun (dibagi menjadi hitungan per bulan). Selain pajak, biaya yang harus
diwaspadai adalah biaya penalti.
Seperti
yang sudah dijelaskan di atas, nasabah akan terkena penalti jika menarik
dana deposito berjangka sebelum jatuh tempo. Padahal, bisa
jadi sewaktu-waktu Anda butuh biaya mendesak.
SUMBER REFERENSI :
BMP EKSI4205; Bank dan Lembaga Keuangan
Non Bank; Murti Lestari; Universitas Terbuka; November 2021.
https://www.kreditpintar.com/education/kelebihan-dan-kekurangan-deposito-berjangka