DISKUSI 1 :
1. Jelaskan apa saja ciri-ciri berpikir filsafat!
2. Jelaskan awal mula bisnis modern muncul dan berkembang di Indonesia!
3. Silahkan Anda sebutkan dan Jelaskan pemahaman Anda mengenai tiga fungsi
filsafat dalam Bisnis?
PENDAPAT DISKUSI :
1. Ciri-ciri berpikir filsafat adalah
Komprehensif, mendalam, rasional, dan sistematis.
~ Cara berpikir Komprehensif : adalah
cara berpikir yang menyeluruh. Misalnya, seorang pembisnis harus
mempertimbangkan berbagai aspek bisnis yang akan ia geluti. Seperti kalkulasi
untung-rugi, kekuatan-kelemahan dirinya, peluang dan tantangan yang ada.
~ Cara berpikir Mendalam : adalah cara
berpikir yang mau memahami sesuatu secara detail atau serinci mungkin.
Misalnya, seorang pembisnis yang akan memperkerjakan perempuan dalam usahanya
terlebih dahulu ia akan menanyakan status perempuan itu, Kalau sudah menikah
dan mempunyai anak bagaimana ia akan membagi waktu antara pekerjaan
kantor/pabrik dan pekerjaan rumah tangga. Bukan berarti pembisnis
mendiskreditkan kemampuan perempuan itu dalam bekerja diluar rumah, akan tetapi
justru keinginan untuk tidak mengganggu pekerjaan utama perempuan yang akan
menjadi karyawannya tersebut. Pembisnis tersebut akan mampu memprediksi hal-hal
apa yang dibutuhkan oleh karyawati sehingga ia akan nyaman bekerja dibawah
naungan pembisnis. Misalnya kebutuhan akan cuti hamil, pulang sebelum pukul
lima, dan sebagainya.
~ Cara berpikir Sistematis : adalah cara
berpikir yang runut, bertahap, dimana seorang pembisnis harus memikirkan secara
bertahap supaya bisnisnya berjalan dengan baik. Misalnya, sebelum melaksanakan
bisnis, ia harus melakukan riset, perencanaan bisnis, persiapan sumber daya
yang ada baik sumber daya manusia, keuangan, bahan baku, dan lainnya.
~ Cara berpikir Rasional : adalah cara
berpikir yang masuk akal. Jadi kegiatan bisnis haruslah hal-hal yang dapat
menjawab persoalan-persoalan hidup. Misalnya, berkaitan dengan kebutuhan akan
makan, minum, perumahan, dan sebagainya. Berbagai kebutuhan tersebut mampu
dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan bisnis.
2. Awal mula bisnis modern muncul dan
berkembang di Indonesia :
Dengan berakhirnya, zaman kolonialisme
dan imperialisme, bisnis pun mengalami perubahan. Terlebih dengan
berlangsungnya globalisasi, bisnis mengalami perubahan yang mencengangkan.
Mulai dari orang-orang yang terlibat, bidang-bidang yang bisa dimanfaatkan
untuk mengembangkan bisnis, sserta sarana dan prasarana bisnis.
Jika dahulu, barang -barang yang
diperdagangkan hanya mencakup barang-barang kebutuhan primer saja, kini orang memperjualbelikan
barang-barang yang sifat hobi, seperti jepit rambut untuk koleksi atau dipakai,
mobil-mobilan antik, sepeda-sepeda unik, atau kartu-kartu yang lucu-lucu untuk
berbagai kebutuhan memperingati hari-hari spesial.
Sistem bisnis yang tadinya dijalankan
dengan sangat sederhana, kini banyak pembisnis harus memutar otak mengembangkan
berbagai strategi yang mampu membuat bisnisnya bertahan dalam persaingan, atau
bahkan memenangkan persaingan. Posisi pimpinan perusahaan (CEO) menjadi penting
dalam sebuah perusahaan karena maju mundurnya perusahaan terletak ditangan
mereka. Bisnis yang sifatnya tradisional, kini menjadi sangat global. Melintasi
batas ruang dan waktu serta melampaui hambatan-hambatan geografis.
Bisnis yang digeluti seseorang
berbanding terus dengan pengalaman orang itu sendiri. Mulai dari upayanya
merintis bisnis hingga menghadapi berbagai dinamika yang ia temui dalam
perjalanan bisnisnya. Tidak sedikit orang yang meneruskan bisnis keluarga.
Namun, usahanya dalam mengelola bisnis keluarga beriringan dengan kematangan mentalnya dalam bisnis keluarga
yang ia tangani. Artinya, tidak ada yang instan dalam bisnis. Setiap pembisnis
harus merintis sendiri jalan bisnis yang menjadi pilihan hidupnya. Kadang ada
keberhasilan, kadang menemui kegagalan. Ketika sedang berhasil, tidak lantas
menjadi terlena sehingga ia menghambur-hamburkan uang hasil bisnisnya begitu
saja. Ketika bisnis sedang terpuruk, tidak lantas menyerah dan putus asa begitu
saja. Ketika bisnis sedang terpuruk, tidak lantas menyerah dan putus asa begitu
saja. Kesabaran dalam menjalani bisnis sangat penting dalam bertahan hidup.
3. Tiga fungsi filsafat dalam Bisnis:
~ Membangun Ruh Bisnis;
Bisnis harus memiliki ruh. Ruh berkaitan dengan hidup dan berkehidupan.
Bisnis yang memiliki ruh akan senantiasa tumbuh dan berkembang, inilah arti
dari hidup. Yang dimaksud dengan ruh bisnis adalah nilai-nilai luhur dalam
kehidupan seperti kejujuran, keadilan, kebaikan, kebenaran, etika yang harus
dikembangkan dalam bisnis. Tanpa nilai-nilai tersebut, bisnis akan kehilangan
arah dan tujuan yang sebenarnya, serta kemungkinan bisnis yang digeluti akan
hancur sebelum waktunya.
Filsafat berfungsi memberikan ruh dalam aktivitas bisnis. Upaya pemikiran
mendalam tentang hakikat kehidupan mengantarkan seseorang pembisnis yang
berpikir filsafat menemukan nilai-nilai tersebut diatas, dan dengan nilai
tersebut ia membangun dan mengembangkan bisnisnya.
~ Membangun Kesadaran dalam Bisnis;
Kesadaran berkaitan dengan dunia pengetahuan dan dunia rasa. Peran dan
fungsi filsafat ini memberikan kualitas akan pengetahuan dan olah rasa manusia
dalam melakukan bisnis. Seorang pembisnis yang memiliki nilai-nilai filsafat
dalam kinerjanya tidak akan sekedar mengejar keuntungan semata. Tetapi ia akan
mengolah bisnisnya dengan penuh perasaan seperti layaknya seorang pelukis yang
mencoretkan warna-warna dengan kuasnya di atas kanvas.
~ Membangun Bisnis Berkelanjutan ;
Suatu bisnis mungkin pernah atau akan menghadapi masa yang sulit. Barang
yang diproduksi tidak laku, saingan bertambah dan menggerogoti pangsa pasar
tanpa kenal rasa kasihan. Utang yang dipinjam jatuh tempo, para pekerja
menuntut kenaikan gaji serta berbagai tunjangan lainnya, atau berbagai kondisi
lainnya yang menjadikan bisnis menjadi sulit berkembang.
Seorang pembisnis yang memiliki daya pikir filsafat tidak akan kesal
apalagi sampai putus asa menghadapi kondisi bisnis yang menjengahkan seperti
itu. Dengan sabar ia kan terus memelihara bisnisnya, Ia akan pelajari
titik-titik permasalahan yang membuat bisnisnya terpuruk dan sulit berkembang.
Mungkin ia harus menghadapi suatu kondisi yang memaksa dirinya menutup bisnis
yang digeluti, tapi bukan berarti keputusan itu adalah akhir bisnisnya. Ia akan
memulai kembali bisnis dan belajar dari
kesalahan sebelumnya, Tujuannya bukan sekedar mencari keuntungan semata dan
sesaat. Namun membangun bisnis yang berkesinambungan, yang terus bertahan hidup
meski berbagai tantangan menghadapi jalan bisnis yang ia lakukan.
Membangun bisnis yang berkelanjutan bukanlah hal yang mudah. Salah satu
upayanya adalah dengan membangun kesadaran dan ruh bisnis, karenannya melatih
daya pikir filsafat merupakan hal yang penting dalam membangun bisnis
berkelanjutan.