DISKUSI 2 :
Saudara mahasiswa,
setelah Anda menyimak materi inisiasi/Modul 1 dan 2, silakan diskusikan
pertanyaan berikut.
- Mitos the birtright berbahaya
jika diterapkan pada organisasi. Jelaskan dan kemukakan argumentasi Anda!
(Menurut pendapat
mitos ini tidak semua orang dapat menjadi pemimpin. Jika pendapat ini
diterapkan di organisasi maka regenerasi pemimpin tidak akan berjalan di
organisasi. Selanjutnya, jelaskan argumen Anda)
- Sebagaimana dijelaskan
dalam Modul 2 (kegiatan belajar/KB 3), coba jelaskan dan
bandingkan perilaku Pak Bonar dan Pak Biner. Gunakan
teori-teori perilaku sebagaimana dijelaskan dalam Modul 2 (KB 3).
(Untuk dapat
mendiskusikan pertanyaan 2 ini, Anda harus mencermati teori-teori perilaku
seperti fokus dan hasil studi Universitas Ohio Stae, fokus dan hasil studi
disamping itu, perhatikan pula bagaimana orientasi pemimpin terhadap bawahan
dalam model leadership continuum dan likerts
management system.
Petunjuk:
- Kemukakan
pendapat/argumen Anda dengan berdasar pada konsep/teori, bersumber
dari BMP, maupun referensi lain sebagai penunjang (buku
teks lain/jurnal, dsb), di samping berdasarkan pengalaman praktis tentang
kepemimpinan disekitar Anda (tanggapan yang diberikan bukan merupakan “hasil
jiplakan/copy paste” atau tidak plagiat).
- Cantumkan sumber
referensi tanggapan Anda.
PENDAPAT
DISKUSI :
1. Mitos the birtright berbahaya jika diterapkan
pada organisasi. Jelaskan dan kemukakan argumentasi Anda!
Mitos ini memiliki akar budaya yang sangat kuat. Para
pendukung mitos ini berkeyakinan bahwa seorang pemimpin itu memang dari
'sananya' sudah ditakdirkan sebagai 'pahlawan' yang bercirikan memiliki
kekuatan fisik, semangat, kemampuan dan kebijaksanaan yang super berbeda dengan
orang biasa.
Mitos ini berbahaya jika diterapkan dalam organisasi
bisnis atau organisasi-organisasi lainnya, sebab dengan menganggaop bahwa yang
dapat menjadi pemimpin adalah orang-orang yang merupakan keturunan orang yang
superior diantara yang lainnya, berarti organisasi itu akan menutup
pengembangan dan regenerasi kepemimpinan.
Jika terjadi maka tidak ada gunanya segala bentuk
pelatihan dan pengembangan yang dilakukan oleh orang yang memang 'ditakdirkan'
menjadi pemimpin, bukan yang dididik dan dilatih untuk menjadi pemimpin.
2. Sebagaimana dijelaskan dalam Modul 2 (kegiatan belajar/KB
3), coba jelaskan dan bandingkan perilaku Pak Bonar dan Pak Biner. Gunakan
teori-teori perilaku sebagaimana dijelaskan dalam Modul 2 (KB 3).
Dalam Teori perilaku Fokus dan hasil studi Universitas
Ohio State;
Pak Bonar menerapakan perilaku kategori
Consideration, dimana perilaku pemimpin yang cenderung mengarah kepada
kepentingan bawahan.
Sementara, Pak Biner menrapkan
perilaku kategori Intiating Structure, dimana perilaku pemimpin yang
memiliki kecendrungan lebih mementingkan organisasi daripada memperhatikan
bawahannya.
Orientasi pemimpin terhadap bawahan dalam model leadership
continuum dan likerts management system ;
Perilaku
Pak Bonar diakitkan dengan model leadership continuum dan likerts management
system adalah :
Pak
Bonar menganut model leadership continuum;
- Pemimpin menyampaikan permasalahan dan meminta saran pemecahan kepada
bawahan, bawahan sudah berpartisipasi membuat keputusan sudah banyak
dimanfaatkan (nomor lima), - Pemimpin
membuat/menentukan batasan-batasan dan meminta kelompok untuk membuat
keputusan, partisipasi bawahan dalam model ini sudah banyak digunakan (nomor
enam)
- Pemimpin
mengizinkan bawahan berfungsi dalam batas-batas yang ditentukan, model ini
penggunaan kebebasan bawahan (nomor tujuh).
Sedangkan
di sempurnakan dengan model likerts management system dengan menganut ;
- Perilaku
sistem ini pemimpin memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas, dan bawahan merasa bebas dalam berdikusi dengan pimpinan
dengan batasan tertentu, dan juga bawahan dapat memutuskan sendiri dalam
melaksanakan tugas, pemimpin dalam sistem ini menentukan tujuan dan ketentuan
yang bersifat umum, yang telah didiskusikan dengan bawahan. Perilaku ini
disebut consulttive (Sistem ke tiga)
- Perilaku
sistem ini dimana hubungan kerja sama antara pimpinan dan bawahan saling
percaya mempercayai, persahabatan, penentuan tujuan dan pengambil keputusan di
tentukan bersama, pemimpin memotivasi bawahan didasarkan pertimbagan ekonomis
dan pengakuan peranan bawahan dalam melaksanakan tugasnya. Perilaku ini disebut
participative Management (Sistem keempat)
Perilaku
Pak Biner diakitkan dengan model leadership continuum dan likerts management
system adalah :
Pak
Biner menganut model leadership continuum :
- Pemimpin
membuat dan mengumumkan keputusan kepada bawahan, otoritas yang digunakan
pemimpin terlalu banyak, sedang kebebasan bawahan sedikit (nomor satu).
- Pemimpin
menjual dan menawarkan keputusan, masih banyak menggunakan otorittasnya,
bawahan belum banyak terlibat dalam pengambilan keputusan (nomor dua).
Sedangkan di sempurnakan dengan model likerts
management system dengan menganut :
- Perilaku
sistem ini kurang percaya terhadap bawahan, semua keputusan yang berkaitan
dengan pekerjaan selalu ditentukan dan memerintahkan bawahan melaksanakan, jika
tidak berhasil dalam melaksanakan tugas akan diberikan ancaman bahkan hukuman.
Perilaku ini disebut sebagai explosive (Sistem yang ke satu).