Palembang - Jakabaring adalah salah satu daerah yang ada di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Mendengar nama itu, sudah pasti di telinga kebanyakan orang akan tertujuh dengan kompleks Jakabaring Sport City. Namun, di balik nama Jakabaring itu sendiri tersimpan cerita yang tidak diketahui oleh banyak orang. Lalu bagaimana asal usul nama itu?.
Administrator Stadion Gelora Sriwijaya Palembang Rusli Nawi mengatakan, awalnya di wilayah Jakabaring ini hanya terdapat dua Kecamatan yakni Seberang ulu (SU) I, dan SU II. "Saat itu saya menjabat sebagai Camat SU I, sejak 1990-1995, dulu saya Camat di Banding Agung, Ranau," katanya kepada Kompas.com saat ditemui di kantornya Kompleks Jakabaring Soprt City, belum lama ini.
Kata Rusli, setelah dipercaya menjadi Camat SU I Palembang pada kepemimpinan Gubernur Sumatera Selatan Ramli Hasan Basri, ia pun kemudian mencari tahu asal usul nama Jakabaring kepada tokoh masyarakat setempat. Setelah mendapat informasi, sambungnya, ternyata nama Jakabaring ini bukan nama pahlawan atau toko setempat.
Lanjut Rusli, nama Jakabaring sendiri ternyata merupakan singkatan dari empat suku yakni Ja yang artinya Jawa, Ka artinya Kaba (sebutan orang semendo), Ba artinya Batak, dan Ring yang artinya Komering. Pada saat itu, katanya, keempat suku itu yang paling banyak menghuni daerah tersebut.
Tak hanya itu, sambung Rusli, keempat suku ini juga yang sering membuat ulah seperti berjudi dan melakukan tindak kriminal. "Saat dikejar saya, bersama Kapolsek, dan Danramil mereka larinya ke wilayah ini. Saat dicari dan ditangkap selalu orang-orang ini," ujarnya. Dahulu, kata Rusli, Jakabaring dulu bukan Jakabaring yang dilihat saat ini. Kawasan ini dulunya adalah kawasan rawa yang luas. Sejak pembebasan lahan, kawasan Jakabaring ini pun menjadi lebih tertata dan sekarang dikenal bukan hanya nasional bahkan internasional.
Tak hanya itu, sambung Rusli, keempat suku ini juga yang sering membuat ulah seperti berjudi dan melakukan tindak kriminal. "Saat dikejar saya, bersama Kapolsek, dan Danramil mereka larinya ke wilayah ini. Saat dicari dan ditangkap selalu orang-orang ini," ujarnya. Dahulu, kata Rusli, Jakabaring dulu bukan Jakabaring yang dilihat saat ini. Kawasan ini dulunya adalah kawasan rawa yang luas. Sejak pembebasan lahan, kawasan Jakabaring ini pun menjadi lebih tertata dan sekarang dikenal bukan hanya nasional bahkan internasional.
(Sumber artikel dan photo : kompas.com)