BEIJING. Pakar penyakit pernapasan terkemuka di China memperkirakan pandemi corona bisa terkendali pada akhir bulan ini.
“Dengan setiap negara mengambil langkah-langkah agresif dan efektif, saya percaya pandemi dapat dikendalikan. Perkiraan saya adalah sekitar akhir April,” Zhong Nanshan, yang mengepalai tim ahli ahli China seperti dikutip South China Morning Post.
"Namun setelah akhir April, tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti apakah akan ada wabah virus lain pada musim semi mendatang, meskipun aktivitas virus pasti akan berkurang pada suhu yang lebih tinggi," katanya.
Zhong mengatakan bahwa pemerintah di seluruh dunia harus bekerja sama untuk memerangi pandemi. "Negara-negara, termasuk AS, telah mengadopsi langkah-langkah agresif dan efektif. Dan langkah paling primitif dan efektif adalah membuat orang tinggal di rumah," katanya.
Meskipun ada kekhawatiran di China atas risiko pembawa virus corona yang bebas gejala, Zhong mengatakan ia yakin bahwa prosedur pemantauan dan tindakan karantina yang sudah ada di negara itu akan cukup untuk mencegah gelombang kedua infeksi.
Penggunaan tes antibodi selain tes swab pada orang yang dikarantina selama 14 hari juga akan membantu tim medis untuk lebih mudah mengidentifikasi pembawa virus corona.
Zhong tidak mengatakan bagaimana dia bisa memenuhi ramalannya, tetapi para ahli lainnya telah menyarankan kerangka waktu yang sama berdasarkan perkembangan terbaru di Amerika Serikat dan Eropa, yang merupakan pusat krisis kesehatan pada saat ini.
Mike Ryan, Direktur Program Kedaruratan Kesehatan WHO mengatakan bahwa ada tanda-tanda wabah akan stabil di Eropa ketika penguncian yang diberlakukan pada bulan lalu mulai membuahkan hasil.
Di Amerika Serikat, Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan di Universitas Washington mengatakan bahwa rumah sakit cenderung menghadapi puncak pasien Covid-19 sekitar 20 April.
Menurut angka terbaru dari Universitas Johns Hopkins, dari hampir 1 juta infeksi yang dikonfirmasi di seluruh dunia pada saat ini, lebih dari 215.000 kasus berada di Amerika Serikat.
Sementara Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan ada lebih dari 421.000 di seluruh Uni Eropa dan Inggris, dengan gabungan kasus di Italia dan Spanyol berkontribusi hampir setengah dari total kasus tersebut.